Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Regulator komunikasi Rusia telah mengajukan dua kasus administratif terhadap Google Alphabet Inc karena gagal menghapus informasi palsu di platform YouTube.
Roskomnadzor, badan eksekutif federal Rusia yang bertanggung jawab untuk media dan telekomunikasi, menyatakan Google bisa didenda senilai hingga delapan juta rubel atau sekitar 91.533 dolar AS atau setara dengan 20 persen pendapatan tahunannya di Rusia untuk pelanggaran berulang.
Dikutip dari Al Jazeera, Rabu (30/3/2022), YouTube telah menjadi salah satu platform utama dalam “perang informasi” melawan Rusia.
Sebelumnya, YouTube yang telah memblokir media yang didanai Pemerintah Rusia.
Baca juga: YouTube Blokir Secara Global Saluran Media yang Didanai Pemerintah Rusia
“Platform Amerika secara terbuka memungkinkan penyebaran konten palsu, yang berisi informasi signifikan yang tidak akurat kepada publik tentang jalannya operasi militer khusus di Ukraina," sebut Roskomnadzor.
Baca juga: Tesla Pecat Karyawannya Setelah Bocorkan Sistem Full Self Driving di YouTube
Roskomnadzor juga menyebut, YouTube telah mendiskreditkan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, serta informasi yang bersifat ekstremis dengan seruan kekerasan terhadap prajurit Rusia.
Baca juga: YouTube akan Segera Luncurkan Fitur Transkripsi untuk Android
Rusia juga telah membatasi akses publik ke aplikasi Twitter, Facebook dan Instagram sejak invasi pasukan militernya ke Ukraina pada 24 Februari 2022.