Mereka dominan harus melakukan pengiriman uang sebelum masuk ke dalam kamar hotel.
Namun, saat uang sudah ditransfer baik berupa saldo e-wallet atau uang tunai, sang pemberi harapan seketika tak dapat dihubungi.
Sebab kata seorang petugas resepsionis, yang bersangkutan memang tidak bermalam di hotel tersebut.
"Ada yang sampai Rp 800 ribu, itu dia diminta buat kirim uang nya dulu, buat isi saldo, nanti (bisa) langsung masuk kamar, padahal (yang minta) gak ada di sini," ucapnya.
"Ada juga yang baru ngasih 200, macem-macem," sambung pria itu.
Alhasil dengan adanya keluhan itu kata dia, pihak pengelola membuat ketentuan, jika ada pihak yang merasa menjadi korban, tidak akan menjadi tanggungjawabnya.
"Ya kalau udah begitu, mereka (korban) pada pulang lagi," tutupnya.