News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Startup Teknologi Asuransi Qoala Raih Pendanaan Seri B 65 Juta Dolar AS

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kiri ke kanan: Harshet Lunani (CEO dan Founder Qoala), Tommy Martin (COO dan Co-founder Qoala)

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Startup teknologi asuransi (insurtech) Qoala berhasil mengantongi pendanaan seri B sebesar US$ 65 juta yang dipimpin oleh Eurazeo.

Pendanaan ini diikuti beberapa investor yang telah menanamkan modalnya seperti Flourish Ventures, KB Investment, MassMutual Ventures, MDI Ventures, SeedPlus, dan Sequoia Capital India, serta sejumlah investor baru seperti BRI Ventures, Daiwa PI Partners, Indogen Capital, Mandiri Capital Indonesia dan Salt Ventures.

"Pendanaan ini akan kami investasikan lebih jauh untuk memperluas jangkauan Qoala di seluruh Asia Tenggara, termasuk dalam pengembangan teknologi dan pelayanan untuk membantu mengurangi hambatan dalam mengakses asuransi, yang saat ini masih signifikan," ujar Harshet Lunani, Founder dan CEO Qoala, Jumat (13/5/2022).

Perusahaan akan menambah lebih dari 250 karyawan tahun ini dan berinvestasi di bidang teknologi dan produk. Perusahaan berencana memberikan kompensasi dalam bentuk saham dan memberikan karyawan hak untuk memiliki saham perusahaan.

Baca juga: Pendiri Startup Insurtech Qoala Masuk Daftar Tokoh Muda Berpengaruh se-Asia

"Sejak pendanaan awal, kami melihat Qoala sebagai solusi atas meningkatnya kebutuhan masyarakat akan asuransi saat ini. Kami berharap melalui pendanaan ini, Qoala dapat terus berinovasi dan berkembang untuk menyediakan asuransi bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Kenneth Li dari KB-MDI Centauri Fund.

Tommy Martin, Co-founder dan COO Qoala mengatakan, perusahaannya saat ini merupakan startup insurtech dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara dan mengelola bisnis di tiga negara Indonesia, Malaysia dan Thailand.

Perusahaannya mendistribusikan asuransi ritel untuk produk-produk mobil, sepeda, rumah, dan kesehatan melalui platform omnichannel untuk membuat asuransi dapat diakses, mudah dipahami dengan proses klaim lebih mudah.

Saat ini Qoala mengelola 50 ribu tenaga pemasar dan platform yang menjual produk asuransi dari 50 lebih perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi global yang sudah bergabung diantaranya Sompo, AXA, dan Chubb.

Startup ini juga menyediakan beberapa produk asuransi mikro yang inovatif melalui kemitraan dengan Traveloka, Redbus, Dana, JD.ID, Shopee, Kredivo, Investree, dan lainnya.

"Melalui sokongan dana yang dipercayakan, kami optimis untuk mempertahankan pertumbuhan kami. Selain itu, bisnis kami di Thailand juga tumbuh tiga kali lipat sejak bergabung dengan FairDee pada Februari 2021. Hal ini memberi kami keyakinan akan kemampuan ekspansi Qoala di Asia Tenggara," tambah Tommy Martin.

Menurut Tara Reeves dari Eurazeo, perusahaan investasi asal Eropa yang sebelumnya telah mendanai WeFox, bisnis Qoala berbeda dari perusahaan insurtech lainnya karena tim dan layanan yang beragam serta unit ekonomi yang menjanjikan di tengah pandemi.

"Dengan kehadiran Qoala secara regional serta prediksi pertumbuhan yang cepat, kami optimis untuk memimpin putaran pendaan ini dan mendukung Qoala," ungkapnya.

Eddi Danusaputro, CEO Mandiri Capital Indonesia menyatakan, melalui inovasi berkelanjutan oleh Qoala, sektor asuransi di Asia Tenggara diharapkan dapat berkembang pesat. Menurutnya, Qoala memiliki peluang besar untuk berkembang secara B2B dalam berbagai industri seperti logistik, kesehatan, dan pariwisata.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini