Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Untuk menangkap peluang pasar senilai 1 miliar dolar AS di Asia Tenggara pertahun untuk pemetaan dan layanan berbasis lokasi, Grab Holdings Inc meluncurkan GrabMaps.
GrabMaps dibuat untuk menjawab kebutuhan Grab akan solusi yang lebih hyperlocal atau sesuai dengan kebutuhan tiap lokasi operasionalnya untuk mendukung layanannya.
Saat ini, GrabMaps menawarkan layanan lokasi berbasis kecerdasan untuk semua layanan Grab di 7 dari 8 negara operasional Grab dan diharapkan untuk dapat sepenuhnya beroperasi menggunakan oleh GrabMaps pada kuartal 3 2022.
Teknologi pemetaan dan titik penjemputan (Point of Interest/POI) dan route intelligence merupakan bagian yang sangat penting bagi sebagian besar fitur inti yang diandalkan oleh platform seperti Grab, mulai dari alokasi pengemudi/mitra pengiriman, perhitungan Perkiraan Waktu Kedatangan (Estimated Time of Arrival/ETA), perencanaan rute hingga optimalisasi biaya pengiriman dan lainnya.
Baca juga: Sukses 12 Tahun Bangun Gojek, Kevin Aluwi akan Jadi Komisaris GoTo
Saat ini, GrabMaps mendukung lebih dari 800 miliar panggilan Application Programming Interface/API per bulan di berbagai layanan Grab.
Berdasarkan studi perbandingan/benchmark kinerja GrabMaps dengan penyedia pemetaan pihak ketiga terkemuka, GrabMaps memiliki tingkat kesalahan 4x lebih rendah dan latency 10x lebih rendah.
Data internal juga menunjukkan bahwa untuk negara-negara yang telah sepenuhnya menggunakan ke GrabMaps, kemudahan menemukan titik penjemputan yang tepat untuk pemesanan layanan transportasi telah meningkat rata-rata 3 persen, sementara akurasi Perkiraan Waktu Perjalanan (ETT) meningkat 1 persen secara regional, dengan beberapa negara mengalami peningkatan hingga 7,8 persen.
Co-founder Grab Tan Hooi Ling, mengatakan fokus Grab adalah bagaimana dapat selalu melahirkan inovasi teknologi yang menjawab kebutuhan di setiap wilayah Asia Tenggara secara tepat dan GrabMaps adalah contohnya.
Baca juga: Tetap Maksimal di Bulan Ramadan dengan Sederet Benefit #KasihJempol dari Gojek
"Jalan dan gang sempit yang umumnya dijumpai di kota-kota Asia Tenggara dan selalu dilewati oleh mitra pengemudi dan mitra pengiriman kami sering kali tidak muncul di peta konvensional. Kami telah berinvestasi untuk mengubah kecerdasan ini menjadi sebuah keunggulan yang kompetitif, memungkinkan kami untuk melayani pelanggan dan mitra kami dengan pengalaman terbaik, di saat yang sama mendorong efisiensi dan penghematan biaya untuk bisnis," tutur Tan Hooi Ling, Kamis (9/6/2022)
Keunggulan utama GrabMaps terletak pada prinsip pemetaan yang dibangun berbasis komunitas yang melibatkan konsumen, mitra usaha dan armada mitra pengemudi serta mitra pengiriman Grab.
Solusi GrabMaps diambil dari data baru dari jutaan pesanan dan perjalanan yang dilayani setiap hari, dimana feedback dari mitra diperoleh secara real-time, mulai dari informasi penutupan jalan, perubahan alamat bisnis dan banyak lagi.
Baca juga: CEO GoTo Klaim Kontribusi Gojek Terhadap Perekonomian Nasional Tembus Rp 249 Triliun di 2021
Mitra pengemudi dan mitra pengiriman juga memiliki kesempatan untuk berkontribusi mengembangkan peta GrabMaps, mengumpulkan titik-titik penjemputan dan data lainnya seperti gambar jalan, nama jalan, rambu lalu lintas dan lainnya untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Dengan ini, GrabMaps tidak hanya unggul dalam hal akurasi, cakupan dan pembaruan tapi juga efisien secara biaya.
"Kami sangat senang bahwa tak lama lagi kami akan sepenuhnya menggunakan teknologi pemetaan kami sendiri. Memperluas jangkauan teknologi ini merupakan langkah yang akan kami ambil ke depannya untuk mengembangkan lini bisnis baru kami yang tengah berkembang pesat yaitu Enterprise dan New Initiative," imbuh Tan Hooi Ling.