Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia juga terus mengejar kesiapan sumber daya manusia (SDM) di bidang digital agar masyarakat agar dapat memanfaatkan teknologi dan digital untuk memecahkan masalah, memaksimalkan kesempatan, berpikir kritis, dan mengasah kreativitas untuk terus berinovasi.
Data pada Kementerian Kominfo menyatakan, Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital baru hingga tahun 2030 demi mempersiapkan Industri 4.0. Itu artinya, ada kebutuhan 600 ribu talenta digital per tahun.
Sementara, posisi Indonesia dalam Global Innovation Index 2021 berada di peringkat 87 dari 132 negara yang artinya Indonesia masih perlu terus mendorong bertumbuhnya inovasi.
Baca juga: Wujudkan Indonesia Cakap Digital, Perlu Percepatan Konektivitas Seluruh Wilayah
Untuk menopang kebutuhan tersebut, Samsung kembali menggelar program Samsung Innovation Campus (SIC) 2022 untuk memberikan pelatihan coding kepada 1.000 siswa.
Program Coding & Innovation Training ini menantang para siswa untuk mengembangkan soft skill dan menemukan ide-ide solusi untuk memecahkan masalah di komunitas atau lingkungan sekitar mereka.
Program ini dirancang untuk membantu siswa di sekolah vokasi menumbuhkan rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan industri melalui pembekalan keahlian coding dan programming.
Ada tiga tahapan program yang dijalankan. Yakni, Pelatihan Guru yang merupakan program Training of Trainers, Pelatihan Coding & Inovasi, dan pelatihan IoT Pengembangan Produk.
Sebanyak 1.000 siswa yang menjadi peserta pelatihan coding ini dibagi menjadi 250 tim yang lolos ke Tahap 2 SIC Batch 3 2021/2022. Sebanyak 60 siswa berasal dari MA/MAK dan 640 siswa dari SMK yang sudah menjadi partner Samsung di seluruh wilayah Indonesia.
Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia mengatakan, program SIC merupakan komitmen perusahaannya untuk meningkatkan kapasitas dan kesuksesan inovasi yang menjadi tantangan sistem pendidikan Indonesia dan mencetak talenta-talenta digital yang dibutuhkan industri.
Baca juga: Komisi I DPR Bicara Pentingnya Literasi Digital Sedari Dini
"Program ini juga dirancang untuk membantu siswa di sekolah vokasi, menumbuhkan rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan di era Industri 4.0 dan mendapatkan bekal keahlian digital yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini," kata Ennita, Kamis (23/6/2022).
Pihaknya sangat mengapresiasi peran guru dan mentor yang telah menjadi motor penggerak para siswa dalam menyelesaikan tugasnya hingga tahap akhir dan mengarahkan mereka merancang desain produk yang inovatif, sehingga siswa merasa percaya diri dalam menjalani proses pembelajaran.
Untuk penyampaian materinya dibagi dalam dua tahap, yaitu:
Pertama, empat sesi webinar mengenai Problem Definition – Explore (mengeksplorasi solusi dan peluang serta menampung aspirasi), Ideation dan Experiment (mengembangkan dan membangun ide solusi IoT), Prototyping – Imagine (menterjemahkan ide ke dalam prototype), sampai dengan Pitching – Storytell (mempresentasikan masalah dan solusi).