TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini cara mencegah penyebaran informasi yang salah pada aplikasi perpesanan WhatsApp.
Pada era digital ini, informasi cepat menyebar di sosial media, seperti WhatsApp.
Pesan WhatsApp yang meminta data pribadi, membuka link tidak jelas, atau informasi viral yang meragukan, sebaiknya jangan langsung dipercayai.
Selain itu, apabila menerima informasi dalam bentuk video, gambar maupun teks, jangan juga mudah percaya begitu saja.
Untuk mencegah penyebaran informasi yang salah di aplikasi WhatsApp, perhatikan dari mana informasi tersebut berasal.
Apakah informasi tersebut ditulis sendiri oleh pengirim atau hanya asal dikirim atau diteruskan saja.
Baca juga: Kemnaker: Waspada Hoaks BSU di WhatsApp, Ini Situs Resminya
Alih-alih memviralkan sebuah informasi, sebagian masyarakat lebih cenderung berfikir ingin menyebarkan, daripada melakukan konfirmasi atau mempertanyakan kebenarannya.
WhatApp dapat membantu anda untuk mencegah dari penyebaran informasi yang salah.
Perhatikan fitur WhatsApp untuk meneruskan pesan
Dikutip whatsapp.com, WhatsApp memiliki fitur 'Diteruskan' atau 'Forward to'.
Fitur 'Diteruskan' memudahkan untuk menyebarkan informasi hanya dengan sekali klik, tanpa copy paste.
Pesan yang tidak ditulis sendiri, atau hanya dioper, akan tercantum label 'Diteruskan' atau 'Forwaded'.
Dengan munculnya label tersebut, anda akan berfikir dua kali atas pesan yang baru saja dibaca.
Baca juga: Cara Sembunyikan Status Online di WhatsApp, Bisa untuk Android dan iPhone
Selain itu, Anda juga dapat mengetahui pesan tersebut telah diteruskan berkali-kali ke banyak orang.
Yaitu dengan melihat tampilan ikon tanda panah ganda berwarna abu-abu.
Jika panah abu-abu hanya terdapat satu, maka anda adalah orang pertama yang menjadi penerima informasi tersebut.
Meski begitu, tetaplah periksa ulang fakta dari informasi yang diterima.
Baca juga: CARA Sadap WhatsApp Pasangan 2022 Cukup Pakai Nomor Telepon, Bongkar Chat WA, Foto dan Lokasi Target
Berfikirlah dua kali setelah membaca informasi
Ketika mendapatkan sebuah informasi di WhatsApp, jangan langsung ditelan mentah-mentah.
Apalagi ikut berasumsi dan mengatakan omong kosong.
Waspadai informasi yang memuat hal-hal jangkal atau tidak masuk akal.
Cerita yang tampak sulit untuk dipercaya biasanya tidak benar.
Bijaklah dalam menyikapi penyebaran informasi.
Cek fakta mengenai informasi tersebut dari sumber lain
Mengkonfirmasi fakta dari pesan atau informasi sangat perlu dilakukan.
Berita palsu sering kali menjadi viral.
Di era digital, banyak informasi berupa foto, rekaman audio, dan video pun dapat diedit untuk membuat berita bohong.
Meskipun pesan telah dibagikan berkali-kali, hal ini tidak menjadikan pesan tersebut benar.
Saat menerima informasi palsu, beri tahu pengirim bahwa mereka telah mengirimkan informasi yang salah.
Sarankan mereka untuk melakukan verifikasi pesan terlebih dahulu sebelum membagikannya.
Memeriksa informasi di situs berita terpercaya, dapat mengetahui kebenaran informasi tersebut.
Jika informasi telah tercantum di beberapa situs resmi dan dari sumber yang tepercaya, kemungkinan informasi tersebut benar adanya.
Perhatikan pesan yang tampak janggal.
Ketika pesan terdapat informasi yang janggal dan Anda merasa ragu, biarkan saja pesan tersebut.
Banyak pesan yang tidak diinginkan masuk ke WhatApp anda.
Informasi yang salah biasanya memiliki kesalahan ejaan atau tata bahasa, atau meminta Anda untuk membagikan informasi pribadi.
Waspadalah terhadap pesan yang mengandung hal-hal berikut ini:
- Kesalahan ejaan atau tata bahasa.
- Meminta Anda untuk mengetuk tautan atau mengaktifkan fitur baru melalui tautan.
- Meminta Anda untuk membagikan informasi pribadi, seperti nomor kartu kredit atau rekening bank, tanggal lahir, kata sandi.
- Meminta Anda untuk meneruskan pesan.
- Mengklaim bahwa Anda harus membayar agar dapat menggunakan WhatsApp.
WhatApp telah mengurangi pesan yang tidak diinginkan seperti spam.
Laporkan atau blokir saja nomor tidak dikenal yang telah membagikan informasi yang salah atau meminta data pribadi.
(Tribunnews.com/Tartila Safira)