Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Samsung Electronics melihat adanya penurunan laba operasi kuartalan yang lebih buruk dari perkiraan sebelumnya, yakni sebesar 32 persen.
Pihak Samsung mengatakan bahwa penurunan itu sebagai dampak dari merosotnya ekonomi global yang memicu melemahkan permintaan untuk perangkat elektronik dan chip buatan mereka.
Para analis memperkirakan pengiriman chip memori Samsung akan berada di bawah ekspektasi dan harga bisa turun lebih jauh pada kuartal ini.
Baca juga: Laba Kuartal Ketiga Samsung Diprediksi Anjlok 25 Persen Imbas Lesunya Permintaan
Dikutip dari Reuters, Jumat (7/10/2022) Samsung sebelumnya juga telah memperkirakan penurunan laba di kuartal ketiga tahun ini sebesar 10,8 triliun won atau sekitar 7,67 miliar dolar AS, penurunan tahun ke tahun pertama dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
"Bisnis chip memori lebih buruk dari yang diharapkan, pengiriman chip DRAM mungkin turun dengan persentase yang lebih tinggi dibandingkan kuartal kedua," kata Park Sung-soon, seorang analis di Cape Investment & Securities.
"Tren negosiasi harga tampaknya menunjukkan permintaan pelanggan memburuk dengan cepat selama kuartal tersebut,” imbuhnya.
Di samping itu, analis memperkirakan harga chip memori akan terus jatuh pada kuartal saat ini, menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam laba kuartal keempat Samsung. Sementara permintaan diperkirakan tidak akan pulih hingga awal tahun depan.
Rencananya, Samsung akan merilis pendapatan terperinci pada 27 Oktober mendatang.
Tingginya Permintaan Smartphone
Counterpoint Research memperkirakan adanya penurunan sekitar 5 persen (66 juta unit) dalam hal pengiriman smartphone Samsung.
Baca juga: Sempat Tertunda Akibat Krisis Rantai Pasokan, Kini Samsung Siap Produksi Massal TV MicroLED 89 inci
"Pasar smartphone kelas atas dan premium Samsung relatif tangguh dengan permintaan yang solid, meskipun ada kesuraman ekonomi baru-baru ini," kata Liz Lee, Associate Director di Counterpoint.
“Di Amerika Serikat, penjualan awal untuk seri Galaxy Z4 lebih tinggi daripada penjualan seri Galaxy Z3,” Imbuhnya.
Di sisi lain, analis Counterpoint Research mengatakan bahwa Samsung masih akan terpapar permintaan bisnis yang bergantung pada ponsel dan chip memori, yang rentan terhadap penurunan ekonomi dengan tidak adanya bagian yang lebih besar dalam pembuatan kontrak chip jangka panjang.