TRIBUNNEWS.COM, BALI -- Program mematikan jaring teknologi 3G Telkomsel terus berjalan, meski demikian prosesnya sedikit melambat akibat masih ada masyarakat yang belum menggunakan ponsel 4G.
Dikutip dari Kontan, program suntik mati teknologi 3G ini dipastikan akan diselesaikan pada 2023 depan atau mundur dari targetnya akhir tahun ini.
"Targetnya yang jelas paling telat Desember tahun depan," kata Direktur Network Telkomsel Nugroho di sela-sela acara Press Conference kesiapan Telkomsel dalam rangkaian KTT G20 di Bali, Rabu (19/10/2022).
Sebelumnya, Telkomsel menargetkan menyuntik mati 3G di 504 kota/kabupaten pada 2022. Proses ini dilakukan secara bertahap dalam beberapa batch, dimulai sejak Maret dan direncanakan akan rampung pada akhir 2022.
Baca juga: Cara Transfer Pulsa Telkomsel ke Sesama dan Biaya Layanannya: Mudah dan Cepat
Adapun sejauh ini disebutkan progres 3G Shutdown sudah mencapai 40 persen dari target 49 ribu BTS.
Nugroho melanjutkan pemunduran jadwal penghapusan layanan 3G itu terkait dengan masih banyaknya warga dengan gawai 3G.
"Dari beberapa kota yang sudah kami matikan itu masih ada customer yang keberatan karena mereka masih membutuhkan jaringan 3G yang terkait handset-nya, handset-nya masih 3G," jelas dia.
Oleh sebab itu, guna menjaga customer experience, Telkomsel menjadwalkan ulang waktu yang tepat sembari terus mengedukasi dan memberikan fasilitas.
Disebutkannya, mereka yang keberatan adalah para pelanggan business to business (B2B) yang menggunakan mesin penerima pembayaran Electronic Data Capture (EDC), terutama di Jakarta dan kawasan penyangga. Menurutnya, sejauh ini angka pelanggan untuk jaringan 3G sekitar 10 juta.
"Paling besar Jakarta, Jabotabek, karena pelanggan B2B masih banyak yang di Jakarta yang memakai EDC," katanya.
Nugroho juga menjelaskan, permasalahan di EDC ini terkait dengan fenomena kelangkaan chip di dunia. Pelanggan yang hendak mengganti EDC 3G ke 4G terhambat pasokan mesin dengan spesifikasi 4G.
"Karena kelangkaan chip, pelanggan-pelanggan B2B yang menggunakan EDC itu tidak memiliki cukup suplai devices yang mensuplai 4G dan kelangkaan chip itu tidak hanya dialami oleh Telkomsel, tapi oleh pelanggan B2B juga begitu, dan di seluruh dunia," imbuhnya.
Baca juga: Kecelakaan Maut Truk Trailer Tabrak BTS di Bekasi, Telkomsel: Bukan Dikelola Kami
Update Hingga Oktober
Dalam rilis Telkomsel disebutkan, pada Oktober 2022 ini, Telkomsel melakukan peningkatan layanan jaringan 3G ke 4G di 19 kota/kabupaten yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan Jawa Tengah. Kota/kabupaten tersebut meliputi Merauke, Mandailing Natal, Seruyan, Kapuas, Kutai Barat, Karanganyar, Boyolali, hingga Sleman.