Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Elon Musk dikabarkan siap memangkas sekitar 75 karyawan Twitter sebagai bagian dari rencananya untuk mengambil alih perusahaan.
Dokumen perusahaan yang diperoleh Washington Post mengungkapkan bahwa miliarder itu mengatakan kepada calon investor bahwa dirinya berencana untuk memberhentikan tiga perempat dari 7.500 pekerjanya.
Dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut, membuat Twitter hanya akan mempekerjakan sekitar 2.000 karyawan.
Dikutip dari Daily Mail, Jumat (21/10/2022) manajemen juga berencana melakukan pemotongan besar-besaran pada infrastrukturnya, menyingkirkan pusat data yang membuat situs tetap berfungsi untuk lebih dari 200 juta pengguna setiap hari.
Kesepakatan itu diharapkan akan selesai pada Jumat depan, karena Musk mengatakan bahwa dia telah membayar terlalu banyak untuk perusahaan.
RencanaUbah Wajah Twitter
Beberapa waktu lalu, Elon Musk menjelaskan bahwa dia berencana untuk melonggarkan standar moderasi konten yang dia klaim melanggar kebebasan berbicara dan memulihkan akun mantan Presiden Donald Trump.
Baca juga: Saham Twitter Naik 22 Persen Usai Elon Musk Berencana Melanjutkan Pembelian Aplikasi Burung Biru
Kemudian, CEO Tesla itu juga akan mengubah Twitter untuk menjadi platform yang lebih menguntungkan.
Seperti diketahui bahwa perusahaan tidak pernah mencapai margin keuntungan jika dibandingkan dengan platform media sosial lain seperti Meta atau Snap.
Kini Musk menghadapi tantangan berat untuk menyelamatkan perusahaan, meskipun dia berjanji kepada investor bahwa dia berencana untuk menggandakan pendapatan dalam tiga tahun dan akan melipatgandakan jumlah pengguna harian yang dapat melihat iklan selama waktu itu.
Baca juga: Elon Musk Tuding Rusia Berupaya Sabotase Satelit Starlink
Musk telah menawarkan sedikit informasi tentang bagaimana dia akan mencapai tujuan itu, setelah Twitter diketahui memalsukan pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi, jumlah pengguna yang dapat melihat iklan di situs.
Seorang eksekutif Twitter menyebut bahwa pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi (MDAU) adalah 237,8 juta, naik hampir 17 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu.