TRIBUNNEWS.COM - Pemilik perusahaan SpaceX, Elon Musk, mengundang presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk mengawasi peluncuran roket raksasa Starship milik SpaceX di Boca Chica, Texas, pada Selasa (19/11/2024).
Donald Trump tiba di pangkalan dengan mengenakan topi merahnya yang khas.
Elon Musk menyambutnya dengan mengatakan dia merasa terhormat dengan kehadiran Donald Trump.
Sayangnya, Donald Trump gagal melihat roket Starship setinggi sekitar 122 meter itu untuk mendarat kembali ke platformnya.
Kegagalan ini terjadi karena SpaceX membatalkan upaya untuk menangkapnya di menara peluncuran roket dan malah mengarahkan roket tersebut ke pendaratan di lautan.
Hal ini berbeda dengan uji coba kelima pada bulan lalu ketika roket Starship berhasil kembali ke platformnya melalui manuver rumit.
"Upaya penangkapan roket dibatalkan hanya empat menit setelah uji terbang dari Texas karena alasan yang tidak ditentukan, dan boosternya menghantam air tiga menit kemudian," lapor ABC Net, Selasa.
Juru bicara SpaceX, Dan Hout, mengatakan tidak semua kriteria yang diperlukan untuk mengambil booster terpenuhi, sehingga pengontrol penerbangan tidak mengarahkan booster untuk kembali ke lokasi peluncuran.
Dan Hout tidak merinci apa yang sebenarnya terjadi.
Sebelumnya, Donald Trump menunjuk Elon Musk untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah bersama Vivek Ramaswamy.
Elon Musk sebelumnya berkampanye secara aktif untuk mendukung Donald Trump selama pencalonannya dalam Pilpres AS hingga berhasil mengalahkan capres Partai Demokrat, Kamala Harris.
Baca juga: Elon Musk Ditodong Lunasi Utang Miliaran Dolar Usai Masuk Kabinet Trump
Langkah Menuju Perjalanan ke Bulan dan Mars
Elon Musk bermaksud meluncurkan misi tak berawak pertama ke Mars paling cepat pada tahun 2026.
Uji coba di Texas kemarin adalah percobaan yang keenam bagi roket Starship yang terbesar dan terkuat di dunia.
Roket ini diharapkan dapat digunakan SpaceX dan NASA untuk membawa astronaut kembali ke Bulan dan akhirnya ke Mars.
Di antara tujuan pengujiannya adalah menyalakan salah satu mesin di luar angkasa dan eksperimen perlindungan termal di dalam pesawat ruang angkasa.
SpaceX akhirnya ingin mengembalikan dan menggunakan kembali seluruh Starship, karena daur ulang skala penuh akan menekan biaya pengangkutan kargo dan orang ke luar angkasa.
NASA membayar SpaceX lebih dari $4 miliar (£3,1 miliar) untuk mendaratkan astronaut di Bulan melalui Starship pada misi berturut-turut akhir dekade ini, seperti diberitakan Sky News.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)