Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Belum ada sepekan menjabat sebagai bos Twitter, Elon Musk dikabarkan tengah merencanakan perombakan kebijakan pada fitur Twitter Blue dengan menaikan biaya berlangganan bagi akun terverifikasi atau bercentang biru.
"Seluruh proses verifikasi sedang diubah sekarang," jelas Elon Musk dalam tweetnya, Minggu (30/10/2022).
Mengutip dari The Verge nantinya dengan kebijakan baru tersebut biaya langganan Twitter Blue akan dinaikkan menjadi 19,99 dolar AS atau sekitar Rp 311.000, harga tersebut melompat drastis dari biaya langganan sebelumnya dimana saat itu dewan Twitter hanya mematok 4,99 dolar AS atau Rp 77.000 per bulan (satuan kurs Rp 15.599).
Baca juga: Elon Musk Unggah Teori Konspirasi tentang Serangan Palu terhadap Paul Pelosi di Twitter
Diluncurkan pada Juni tahun lalu, Twitter Blue hadir sebagai layanan berlangganan pertama dari platform berlogo burung biru ini yang menawarkan akses eksklusif ke fitur premium, termasuk opsi untuk mengedit tweet yang dirilis Musk pada bulan awal bulan ini.
Elon Musk tidak menjelaskan seperti apa perubahan yang akan ditawarkan pada pelanggan Twitter Blue.
Namun menurut laporan buletin teknologi Platformer yang mengutip dari dua orang sumber kepercayaan Twitter, menjelaskan apabila nantinya pengguna tidak membayarkan biaya berlangganan, maka mereka akan kehilangan tanda centang biru.
Rencananya, pengguna dengan akun terverifikasi akan diberikan waktu selama 90 hari untuk beralih menjadi pengguna berlangganan, bila setelah tenggat waktu yang diberikan habis namun pengguna tak kunjung membayarkan tagihan maka tanda verifikasi di akun mereka secara permanen dihapus oleh Twitter.
Selain menghadirkan pembaruan bagi pelanggan centang biru, bos kendaraan supercar Tesla Inc itu juga tengah mengalihkan pengguna yang keluar dari situs Twitter untuk menampilkan laman Explore dengan tweet yang sedang tren. Langkah tersebut dilakukan untuk memikat pengguna baru sehingga Twitter bisa dapat meraup pendapatan tambahan.
Nantinya semua fitur ini bisa dijajal para pengguna setia Twitter mulai 7 November mendatang, mengingat saat ini Musk telah memberikan batas waktu pada para tim pengembang Twitter untuk mengembangkan fitur anyar tersebut sebelum akhir pekan depan.
Baca juga: Dipecat Elon Musk, Tiga Orang Petinggi Twitter Dapat Pesangon Triliunan Rupiah
Elon Musk Resmi Beli Twitter
Bos Tesla, Elon Musk resmi menyelesaikan akuisisi Twitter Inc pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Elon Musk menutup kesepakatan senilai $44 miliar untuk membeli Twitter.
Setelah resmi mengakuisisi Twitter, langkah pertama yang dilakukan Elon Musk adalah mengubah kepemimpinan.
Elon Musk mulai memecat CEO Twitter Parag Agrawal; Kepala hukum, kebijakan dan kepercayaan Vijaya Gadde; Chief Financial Officer Ned Segal dan Penasihat Umum Sean Edgett, dikutip dari Bloomberg.
Kemudian, pemegang saham akan dibayar $54,20 per saham.
Setelah itu, Twitter sekarang akan beroperasi sebagai perusahaan swasta.
Baca juga: Dipecat Elon Musk, Tiga Orang Petinggi Twitter Dapat Pesangon Triliunan Rupiah
Elon Musk Mengubah Bio Twitter dan Masuk ke Markas Besar Twitter
Sebelum dinyatakan resmi membeli Twitter, Elon Musk sudah mengubah bio Twitternya yaitu menjadi "Chief Twit".
Tidak hanya itu, Elon Musk juga tampak membagikan video dirinya berjalan ke markas Twitter dengan membawa wastafel pada Kamis, 27 Oktober 2022.
"Entering Twitter HQ,' tulisnya.
Alasan Elon Musk Membeli Twitter
Elon Musk mengatakan alasannya membeli Twitter bukan untuk menghasilkan banyak uang.
Elon Musk mengklaim tujuannya membeli Twitter adalah untuk membantu umat manusia, dikutip dari BBC.
Dikutip dari aljazeera.com, menurut Elon Musk, Twitter penting bagi masa depan peradaban agar perbedaan pendapat dapat diselsaikan tanpa peedebatan.
Baca juga: Elon Musk Unggah Teori Konspirasi tentang Serangan Palu terhadap Paul Pelosi di Twitter
Perjalanan Elon Musk Mengakuisisi Twitter
Pada Maret 2022, Elon Musk mulai memperlihatkan minatnya dalam mengakuisisi sejumlah saham besar Twitter , dikutip dari mashable.com.
Selama periode waktu itu, Elon Musk tampak cukup vokal dalam mengungkapkan pendapatnya tentang Twitter.
Ia mengkritik jumlah spam, kurangnya fitur tertentu seperti tombol edit, dan kebijakan moderasi konten di platform.
Kemudian pada awal April 2022, Elon Musk mulai mempertimbangkan untuk bergabung dengan dewan direksi Twitter.
Namun akhirnya Elon Musk memutuskan untuk menolak kesempatan itu dan mengajukan penawaran untuk membeli platform tersebut secara langsung akhir bulan itu.
Pada bulan Juli, Elon Musk ingin secara resmi mundur dari kesepakatan.
Baca juga: Harga Dogecoin Melesat 70 Persen Usai Elon Musk Ambil Alih Twitter
Elon Musk mengklaim ia keluar karena belum diberitahu tentang tingkat keparahan akun palsu dan spam di platform.
Akan tetapi, Elon Musk tidak memiliki opsi untuk keluar lantaran Dia telah secara resmi menandatangani kontrak dengan Twitter untuk mengakuisisi perusahaan.
Hingga akhirnya kesepakatan akuisisi pemilik Twitter tersebut terjadi pada Kamis, 27 Oktober 2022.