News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Elon Musk Kenakan Biaya Rp125 Ribu per Bulan untuk Lencana Centang Biru Twitter

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Elon Musk, pemilik baru Twitter. - Elon Musk selaku bos baru Twitter mengatakan akan mengenakan biaya 8 dolar Amerika atau Rp125 ribu untuk layanan Blue, centang biru akun Twitter.

TRIBUNNEWS.COM - Twitter Inc akan mengenakan biaya 8 dolar Amerika atau setara dengan Rp 125 ribu untuk layanan Blue-nya.

Dikutip Al Jazeera, di antaranya mencakup lencana 'centang biru' atau terverifikasi.

Pemberitahuan ini disampaikan oleh bos baru Twitter, Elon Musk.

Langkah tersebut merupakan upaya Musk untuk memonetisasi layanan Twitter dan membuat jaringan media sosial tidak terlalu bergantung pada iklan.

"Blue (biru) seharga $8/bulan," kata Musk dalam tweet.

Dia menambahkan bahwa harganya akan disesuaikan dengan "negara yang proporsional dengan paritas daya beli".

Baca juga: Elon Musk Jadi Pemilik Twitter, Kripto Doge Mengalami Kenaikan Hingga 111 Persen

Dapat prioritas

Musk mengatakan, pelanggan centang biru akan mendapatkan prioritas dalam balasan, penyebutan, dan pencarian.

Keuntungan lain yang diperoleh yakni dapat memposting video dan audio yang lebih panjang.

Pelanggan centang biru juga dapat menikmati fitur berupa berkurangnya berurusan dengan iklan.

Dia juga menawarkan pelanggan bypass paywall dari "penerbit yang mau bekerja sama dengan kami".

Komentar Musk mengikuti laporan media bahwa bos Tesla sedang melihat proses verifikasi profil dan bagaimana centang biru diberikan.

Centang biru dulu untuk kalangan profil penting berdasarkan kriteria tertentu

Baca juga: Dewan Twitter Bubar, Elon Musk Resmi Jabat Gelar Direktur Tunggal

Satelit Internet Starlink, salah satu perusahaan Elon Musk. - Elon Musk selaku bos baru Twitter mengatakan akan mengenakan biaya 8 dolar Amerika atau Rp125 ribu untuk layanan Blue, centang biru akun Twitter. (Economictimes.indiatimes)

Twitter dulu membagikan centang biru ke profil penting berdasarkan kriterianya sendiri.

Namun, lebih dari 80 persen pengguna Twitter yang mengambil bagian dalam jajak pendapat baru-baru ini mengatakan mereka tidak akan membayar untuk centang biru.

Sementara, 10 persen yang mengatakan mereka bersedia membayar $5 per bulan.

Miliarder itu menyelesaikan pembelian perusahaan senilai $44 miliar minggu lalu setelah pertempuran panjang yang mencakup hampir mundur dari kesepakatan dan memiliki pertikaian hukum.

Twitter sudah memiliki layanan berlangganan yang disebut Twitter Blue.

Layanan ini diluncurkan pada Juni tahun lalu dan menawarkan akses ke fitur seperti opsi untuk mengedit tweet.

Baca juga: Elon Musk Tunjuk Dirinya Sendiri sebagai CEO Twitter dan Bubarkan Dewan Direksinya

Secara terpisah, S&P Global Ratings menurunkan peringkat Twitter menjadi B- karena peningkatan utang "signifikan" setelah akuisisi.

Elon Musk resmi beli Twitter

Elon Musk resmi menyelesaikan akuisisi Twitter Inc pada Kamis, 27 Oktober 2022.

Elon Musk menutup kesepakatan senilai $44 miliar untuk membeli Twitter.

Setelah resmi mengakuisisi Twitter, langkah pertama yang dilakukan Elon Musk adalah mengubah kepemimpinan.

Elon Musk mulai memecat CEO Twitter Parag Agrawal; Kepala hukum, kebijakan dan kepercayaan Vijaya Gadde; Chief Financial Officer Ned Segal dan Penasihat Umum Sean Edgett, dikutip dari Bloomberg.

Baca juga: Tujuh Orang Terkaya Dunia, Ada Elon Musk Hingga Pemilik Louis Vuitton

Kemudian, pemegang saham akan dibayar $54,20 per saham.

Setelah itu, Twitter sekarang akan beroperasi sebagai perusahaan swasta.

Alasan Elon Musk beli Twitter

Elon Musk mengatakan alasannya membeli Twitter bukan untuk menghasilkan banyak uang.

Musk mengklaim tujuannya membeli Twitter adalah untuk membantu umat manusia, seperti dikutip dari BBC.

Sementara, dilansir Al Jazeera, menurut Elon Musk, Twitter penting bagi masa depan peradaban agar perbedaan pendapat dapat diselsaikan tanpa perdebatan.

Berita lain terkait dengan elon musk

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini