Kelimpahan informasi ini sering menjadi salah satu item tertentu di internet yang sering membuat perbedaan interpretasi. Sebagian besar informasi ini tidak relevan dan bahkan dapat menyebabkan beberapa efek negatif pada pengguna media sosial.
Baca juga: Teknologi Ini Bisa Cegah Penyelenggara Pameran dan Event Konser dari Risiko Over Kapasitas Penonton
Dalam hal ini, audiens membutuhkan lebih banyak waktu atau keterampilan untuk menyaring informasi yang paling berguna dan mengabaikan sisanya.
Sedangkan komunikasi menjadi positif jika lebih banyak pengirim yang optimis dan menghasilkan efek hiperpersonal yang dapat mengubah sikap kelompok dengan pemahaman yang berbeda terhadap satu sama lain.
Namun, efek hiperpersonal tidak mungkin terjadi ketika orang tidak saling percaya. Dan di dunia media sosial yang terkadang rumit, ketidakpercayaan adalah kemungkinan yang nyata.
Solusi bagi individu untuk membangun kepercayaan adalah dengan membuka dan mendengarkan orang lain yang mungkin tidak relevan dan setuju untuk belajar dari mereka, sehingga memungkinkan individu untuk memperluas pengetahuan mereka dan belajar dari satu sama lain, sehingga meningkatkan kesadaran dan pencerahan untuk keuntungan bersama (Webster dan Jual).
Sementara itu, salah satu ciri dari melimpahnya informasi di media sosial adalah kemampuan untuk menambahkan informasi pada informasi yang telah disampaikan orang lain dalam aplikasi.
Pengguna lain di aplikasi yang sama dapat melengkapi atau bahkan bertentangan dengan pandangannya.
Di Instagram, informasi tambahan dapat mengomentari gambar; di Facebook, teman dapat menandai pengguna lain dalam pembaruan status dan video; di LinkedIn, orang dapat memberikan jaminan tentang keterampilan kerja rekan kerja.
"Kemampuan memberikan informasi tambahan ini membuka peluang bagi audiens untuk mendapatkan dua sumber informasi, yang pertama dikendalikan oleh pemilik akun aplikasi, dan yang di luar kendali langsung pemilik akun aplikasi," lugas Guru Besar Periklanan tersebut.
Prof Rudy juga memaparkan, kehadiran smartphone yang sangat portabel dan terkoneksi sepanjang waktu tidak hanya memperluas kemampuan penyebaran informasi, dan potensi perubahan pemahaman baru, perubahan sikap, dan perubahan perilaku.
"Semua perubahan ini dapat menyebabkan misi interpretasi tentang apa yang memulai komunikasi. Penyebaran informasi mengubah interpretasi isi komunikasi dan bahkan mengubah seseorang," bebernya.
Perbedaan informasi ini berpotensi mengubah penilaian, daya tarik, dan kredibilitas konten yang disampaikan oleh pemilik akun aplikasi sosial.
Komunikasi interpersonal di media sosial berasal dari diri sendiri dan pengguna situs lainnya.
Jika informasi ini saling bertentangan, maka akan sulit untuk menarik kesimpulan tentang apa sebenarnya isi informasi yang ingin disampaikan dan justru menjadi hambatan komunikasi.