News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pekerja Baru Foxconn Lakukan Aksi Protes, Tuntut Pembayaran Gaji

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pabrik Foxconn di Kota Zhengzhou, China.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI – Ratusan karyawan baru Foxconn melakukan aksi protes pada Rabu (23/11/2022) pagi waktu setempat.

Dikutip dari Reuters, aksi protes tersebut dipicu oleh rencana perusahaan yang ingin menunda pembayaran gaji kepada karyawannya.

"Beri kami gaji kami,” teriak para pekerja yang dikelilingi oleh orang-orang dengan pakaian hazmat lengkap dan beberapa ada yang membawa pentungan.

Baca juga: Foxconn Rekrut 1000 Pegawai Baru dan Tawarkan Bonus Fantastis

Sementara rekaman lain menunjukkan gas air mata telah disemprotkan ke arah pengunjuk rasa hingga pekerja merobohkan barikade penghalang tempat karantina.

Dalam video yang telah beredar, para pekerja mencurahkan isi hatinya tentang bagaimana mereka diperlakukan di tempat karantina.

Para pekerja mengatakan bahwa mereka tidak pernah yakin apakah mereka akan mendapatkan makanan yang cukup selama berada di tempat karantina.

"Foxconn tidak pernah memperlakukan manusia sebagai manusia," kata seorang pekerja.

Pada akhir bulan lalu, sebagian besar pekerja memilih untuk meninggalkan pabrik yang merupakan pemasok terbesar Apple.

Mereka merasa tidak puas atas aturan karantina yang ketat, ketidakmampuan perusahaan untuk mengendalikan wabah dan krisis makanan yang melanda tempat karantina itu.

Baca juga: Foxconn Inves 300 Juta Dolar AS di Vietnam untuk Genjot Produksi Perangkat Apple

"Sekarang terbukti bahwa produksi loop tertutup di Foxconn hanya membantu mencegah Covid-19 menyebar ke kota, tetapi tidak akan berdampak apapun terhadap para pekerja di pabrik,” kata Aiden Chau dari China Labour Bulletin.

Adapun, aksi protes tersebut datang pada saat investor khawatir tentang meningkatnya masalah rantai pasokan global karena kebijakan nol-Covid China yang bertujuan untuk membasmi setiap wabah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini