News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apple Diperkirakan Kehilangan 6 Juta Unit iPhone 14 Pro Akibat Protes Pekerja di Pabrik Foxconn

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

iPhone 14 (kiri) dan iPhone 14 Plus (kanan)

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, ZHENGZHOU - Gangguan produksi di pusat manufaktur utama Apple Inc di Kota Zhengzhou, China, kemungkinan akan mengakibatkan penurunan produksi hampir 6 juta unit iPhone 14 Pro tahun ini.

Hal itu diungkapkan seorang sumber yang mengetahui operasi di pabrik Foxconn, dan menambahkan situasi di pabrik tersebut serta perkiraan produksi yang hilang dapat berubah.

Melansir dari Bloomberg, banyak yang akan bergantung pada seberapa cepat Foxconn Technology Group, perusahaan Taiwan yang mengoperasikan pabrik tersebut, dapat membuat pekerja kembali ke fasilitas perakitan setelah protes keras yang mereka lakukan atas pembatasan Covid-19.

Baca juga: Apple Tertarik Beli Saham Manchester United, Siap Rogoh Kocek Rp 110 Triliun

Jika penguncian atau lockdown berlanjut dalam beberapa minggu ke depan, gangguan pada produksi iPhone dapat terus berlanjut.

Operasi perakitan di pabrik Zhengzhou mengalami gangguan karena pembatasan Covid-19 dan kerusuhan pekerja selama berminggu-minggu, setelah penyebaran virus membuat Foxconn dan pemerintah setempat berjuang menahan wabah tersebut meluas.

Ribuan pekerja melarikan diri pada bulan lalu setelah mengalami kekurangan makanan kronis, yang kemudian posisi mereka digantikan oleh karyawan baru yang saat ini melakukan protes terhadap upah dan praktik karantina.

Pabrik Foxconn menghasilkan sebagian besar perangkat iPhone 14 Pro dan Pro Max, perangkat Apple yang paling banyak diminati tahun ini.

Ponsel premium tersebut telah mengatasi permintaan yang merosot untuk model iPhone 14 reguler. Apple menurunkan target produksi keseluruhan menjadi sekitar 87 juta unit dari proyeksi sebelumnya 90 juta unit, menurut laporan Bloomberg News.

Apple dan Foxconn meningkatkan perkiraan mereka mengenai kekurangan produksi di pabrik Zhengzhou selama dua minggu terakhir karena meningkatnya gangguan di lokasi itu, kata sumber tersebut, menambahkan bahwa mereka berharap dapat mengganti kekurangan 6 juta unit iPhone 14 pro dalam produksi di tahun depan.

Baca juga: Inves Rp 6,9 Triliun, Apple Hadirkan Fitur SOS Satelit di iPhone 14 Series

“Ini menunjukkan bahwa setiap orang, bahkan Apple, rentan terhadap kendala rantai pasokan di China akibat Covid,” kata analis dari perusahaan analisis dan konsultan teknologi global Moor Insights & Strategy, Anshel Sag.

Defisit, kekurangan yang signifikan untuk operasi yang menghasilkan puluhan juta iPhone menjelang puncak musim liburan, berada di antara ekspektasi analis yang lebih bearish.

Analis Morgan Stanley awal bulan ini memperkirakan kekurangan model iPhone Pro mencapai 6 juta unit tahun ini, proyeksi yang dilakukan sebelum pecahnya aksi protes di pabrik Zhengzhou minggu lalu.

Keributan di iPhone City, sebutan untuk kompleks pabrik Zhengzhou, adalah pengingat akan risiko Apple dari rantai pasokannya yang luas di China.

Foxconn berusaha memadamkan protes, yang sebagian besar didorong oleh karyawan baru yang tiba di Zhengzhou dan menolak kebijakan Covid yang ketat, dengan menawarkan bonus kepada setiap pekerja yang memilih untuk pulang.

Selama akhir pekan kemarin, perusahaan menambahkan bonus sebesar 1.800 dolar AS per bulan untuk karyawan penuh waktu yang tinggal di pabrik hingga Desember dan Januari.

Protes yang tidak biasa terjadi di Zhengzhou memperburuk lingkungan bisnis yang sudah menantang. Pabrik yang sangat besar itu menampung sebanyak 200.000 pekerja selama puncak musim produksi iPhone. Lebih dari 20.000 karyawan baru dilaporkan telah pergi setelah protes meletus.

Baca juga: Samsung Dinobatkan Jadi Pemasok Utama Layar OLED iPhone

Kepergian pekerja baru bukan faktor yang mempengaruhi produksi, melainkan karantina yang diberlakukan pada karyawan yang lebih senior karena pengalaman dan keterampilan yang mereka miliki, kata sumber lain yang mengetahui operasi perakitan.

Foxconn secara aktif merekrut karyawan tambahan, dengan bantuan dari pejabat pemerintah setempat. Perusahaan Taiwan, yang ditetapkan sebagai pemberi pekerjaan terbesar di perusahaan swasta China, mempekerjakan puluhan ribu pekerja perakitan, terutama selama musim puncak produksi iPhone.

Apple dan Foxconn, juga dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry Co., mengatakan awal bulan ini bahwa pengiriman iPhone premium terbarunya akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya karena pembatasan Covid-19 di China.

Analis di Morgan Stanley juga memberikan skenario terburuk untuk Apple dan Foxconn, di mana fasilitas Zhengzhou tidak dapat mengirimkan iPhone apa pun selama sisa tahun ini.

Hal itu akan menghasilkan penurunan 20 persen dalam penjualan Hon Hai pada kuartal saat ini, tulis analis Morgan Stanley yang dipimpin oleh Sharon Shih dalam catatan penelitian 7 November.

Seorang analis dari Asymmetric Advisors, Amir Anvarzadeh, mengatakan Apple dan Foxconn tidak dapat menghindar dari dampak kebijakan Covid-19 di China. Namun, hal itu kemungkinan akan mendorong perusahaan mencari lokasi manufaktur alternatif, seperti India dan Vietnam.

“Ini akan memaksa Apple untuk mempercepat diversifikasi basis produksinya,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini