Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Google menunda pembayaran bonus tahunan ribuan karyawannya yang seharusnya dibayarkan awal Januari ini, Jumat (20/1/2023).
Informasi ini mencuat ke publik usai karyawan raksasa alphabet itu menyuarakan protes pada perusahaan dengan mengunggah sejumlah meme sindiran di media sosial.
Meme tersebut mencantumkan tulisan berbunyi "ke mana perginya 20 persen dari bonus saya?"
Tak lama setelah itu, CEO Google Sundar Pichai menjelaskan bahwa pembayaran bonus yang seharusnya diterima para karyawan pada awal tahun ini terpaksa di cicil dan ditunda hingga Maret nanti.
Sebanyak 80 persen bonus akan diterima karyawan pada akhir bulan Januari sementara sisanya sebesar 20 persen baru diserahkan pada Maret 2023 mendatang.
“Sebagai bagian dari transisi ke garis waktu manajemen kinerja baru kami memutuskan untuk mencicil pembayaran setengah dibayarkan Januari 2023, bonus penuh lainnya akan dibayarkan pada bulan Maret,” kata perusahaan dalam memo tersebut.
Pichai menambah langkah ini diambil perusahaan sebagai bagian strategi untuk mencegah pembengkakan pengeluaran di awal tahun.
Dengan cara ini Google mengklaim bahwa perusahaan dapat mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih lanjut di tahun 2023, terlebih sejak tahun kemarin pendapatan raksasa alphabet ini terus mencatatkan penurunan.
Baca juga: Tiktok Versi Google PHK 20 Persen Karyawan Asal India
Meski Google secara resmi belum melaporkan pendapatan kuartal IV-2022, namun sejumlah analis memproyeksikan bahwa pendapatan Google hanya tumbuh kurang dari 2 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara laba per saham diperkirakan turun 31 persen selama setahun terakhir, seiring dengan menyusutnya harga saham Google yang awalnya dipatok 1,18 dolar AS kini turun menjadi 1,53 dolar AS, seperti yang dikutip dari CNBC International.
Selain mencicil pembayaran bonus, sejumlah cara juga mulai dilakukan Google untuk mencegah pembengkakan biaya pengeluaran di tengah kontraksi.
Baca juga: 10 Tokoh di Dunia Paling Banyak Dicari di Google 2022
Diantaranya, dengan memacu kinerja sumber daya manusia (SDA) melalui perombakan sistem peringkat, dengan begini para karyawan akan berlomba memperoleh peringat teratas.
Akhir tahun lalu, raksasa Alphabet ini turut membatalkan pembuatan laptop Google Pixelbook generasi berikutnya memangkas inkubator internal Area 120, dan menutup layanan game digital Stadia.
Baca juga: Cara Membuat Google Form di Android, iPhone dan Komputer
Semua cara ini diambil agar Google dapat berjalan 20 persen lebih efisien dari sebelumnya, sehingga tahun ini perusahaan tak kembali melakukan PHK seperti yang telah dilakukan Meta, Microsoft dan Amazon yang dilaporkan telah memangkas puluhan ribu karyawan dari berbagai divisi.