TRIBUNNEWS.COM - Beberapa tahun belakangan, isu perubahan iklim kian ramai dibicarakan, seperti soal cuaca panas yang terus-menerus melanda serta bencana alam terkait iklim. Hal ini mendesak dunia untuk bertindak, tak terkecuali para perusahaan yang bergerak di bidang teknologi.
Pada perayaan Mobile World Congress atau MWC 2023 yang dihelat di Barcelona, Spanyol, 27 Februari hingga 2 Maret 2023, berbagai perusahaan dan pelaku di bidang mobile technology, mulai dari operator, produsen, vendor, dan lainnya berkumpul untuk memperkenalkan masa depan dari teknologi mobile.
OPPO, perusahaan yang bergerak di industri smartphone turut hadir dan memaparkan OPPO Climate Action Report: Climate Pledges and Low Carbon Development Strategy di MWC 2023 pada kesempatan tersebut.
Komitmen OPPO capai bebas karbon tahun 2050
Secara khusus, laporan OPPO Climate Action Report: Climate Pledges and Low Carbon Development Strategy menegaskan komitmen OPPO terhadap upaya berkelanjutan demi mencapai carbon neutrality (karbon netral) di seluruh operasi globalnya pada 2050.
Komitmen ini juga menunjukkan pentingnya menyelaraskan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam rangka menjaga lingkungan.
Bekerja sama dengan perusahaan kelas dunia, Deloitte, OPPO menggarisbawahi lima hal penting yang akan dilakukan demi mencapai karbon netral, yaitu manufaktur rendah karbon, mengurangi jejak karbon dari produk yang dihasilkan, berinvestasi pada opsi produksi yang rendah karbon, memanfaatkan teknologi digital dalam penanganan emisi karbon, dan berkolaborasi sesuai standar industri untuk menangani perubahan iklim.
Sejak 2020, OPPO telah mempublikasikan laporan keberlanjutan setiap tahun untuk mengungkapkan rencana dan praktik yang mereka lakukan dalam mencapai tujuan keberlanjutan secara terbuka.
Tahun 2022 lalu, OPPO juga berhasil menyelesaikan inventarisasi emisi gas rumah kaca pertamanya. Data dari inventaris tersebut dimanfaatkan sebagai acuan ilmiah dalam strategi pengurangan emisi karbon.
Kini, melalui laporan climate action terbarunya, OPPO berjanji untuk mewujudkan operasi bebas karbon secara global pada tahun 2050.
Tony Chen, Founder dan CEO OPPO mengatakan, “Mencapai tujuan perusahaan menjadi perusahaan netral karbon akan membutuhkan tekad dan kesabaran. Sesuai dengan misi kami 'Teknologi untuk Umat Manusia, Kebaikan untuk Dunia', kami berjanji untuk mewujudkan bebas karbon dengan semangat dan komitmen yang sama seperti yang kami investasikan dalam inovasi teknologi kami.”
Inisiasi green manufacturing lewat inovasi
Selama dua tahun berturut-turut merajai industri sebagai produsen smartphone terbesar ke-4 di dunia dengan pengguna di lebih dari 60 negara, OPPO selalu berkomitmen untuk memperdulikan dampak terhadap lingkungan.
Di antara bidang operasi OPPO yang menghasilkan emisi karbon, pabrik dan pusat data menjadi dua sumber emisi gas rumah kaca yang paling signifikan dengan masing-masing menyumbang 62 persen dan 31,9 persen emisi.
Dengan pertumbuhan komersial yang terus berlanjut, OPPO tak lepas tangan dan terus berupaya mengeksplorasi cara-cara inovatif untuk mencapai manufaktur dan operasi bisnis yang lebih ramah lingkungan.
Melalui inisiatif penghematan energi dan pengurangan emisi, OPPO telah berhasil mengurangi 6.000 ton emisi gas rumah kaca dari pengoperasiannya setiap tahun, hingga akhir tahun 2022. Angka tersebut setara dengan jumlah gas rumah kaca yang diserap oleh hutan seluas 3.330 kilometer persegi dalam setahun.
Sejak tahun 2020, OPPO juga telah memperbarui sistem pada mesin-mesin di pabriknya agar lebih hemat energi. Salah satunya adalah proses otomasi mesin yang sebelumnya masih manual.
Secara efektif, dibandingkan dengan mesin yang dikendalikan secara manual, peralatan otomatis dapat diatur untuk beroperasi secara tepat sesuai dengan kebutuhan dan real-time, sehingga mengurangi konsumsi daya seminimal mungkin. Contohnya, mesin pemotong sudut yang telah mengalami otomasi mampu menurunkan konsumsi daya listrik sebesar 54 persen.
Inovasi immersion cooling technology
Saat ini, OPPO juga sedang membangun berbagai pusat data bebas karbon. OPPO Binhai Bay Data Centre yang merupakan data center pertama OPPO tak hanya menggunakan 100 persen energi terbarukan, namun juga juga terus mengeksplorasi dan menerapkan teknologi mutakhir serta rendah karbon.
Salah satu hasil dari upaya ini adalah riset dan implementasi dari teknologi immersion cooling technology untuk klaster server GPU.
Di era digital yang mendorong permintaan yang terus meningkat akan penyimpanan data, artificial intelligence, dan komputasi high performance, konsumsi daya data center dan klaster server GPU juga meningkat secara signifikan.
Tak hanya menghadirkan tantangan besar, tetapi peningkatan daya ini juga membutuhkan inovasi agar pembuangan panas yang dihasilkan bisa terkendali seefisien mungkin.
Permasalahannya, sebagian besar data center masih mengandalkan peralatan mekanis seperti kipas angin dan pendingin ruangan untuk mendinginkan gedung, yang justru menghabiskan lebih banyak energi dan menghasilkan tingkat CO2 yang lebih tinggi.
Dalam rangka meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon, OPPO pun menghadirkan inovasi immersion cooling technology untuk data center klaster server GPU.
Teknologi ini bekerja menggunakan cairan non-konduktif yang secara langsung menarik panas selama mesin beroperasi, tanpa perlu pendingin seperti kipas angin dan AC pendingin. Berkat penerapan teknologi, OPPO berhasil meningkatkan efisiensi energi hingga 45 persen.
Gencarkan keberlanjutan pada siklus hidup manajemen produk
Sambil meningkatkan pengalaman menggunakan produk-produknya, OPPO juga menargetkan untuk memproduksi produk yang lebih ‘hijau’ dan ramah lingkungan. Karenanya, keberlanjutan menjadi tujuan utama OPPO dalam siklus hidup manajemen produknya untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Maka itu, OPPO juga telah mengikuti aturan internasional mengenai prinsip packaging hijau 3R+1D, yaitu reduce, reuse, recycle, dan degradable.
Pada tahun 2023, dimulai di pasar Eropa, OPPO telah menghentikan hampir semua penggunaan plastik telah dari kemasan smartphone-nya, membuatnya 100 persen dapat terurai secara lebih ramah lingkungan.
Kemudian, sekitar 45 persen kemasan OPPO smartphone terbuat dari bahan daur ulang atau bahan plant-based seperti produk sampingan tebu dan bambu, sehingga membantu mengurangi permintaan bahan baku.
OPPO juga telah membuat terobosan teknologi yang menargetkan peningkatan durabilitas dari produknya, seperti OPPO's proprietary Battery Health Engine technology, yang secara signifikan memperpanjang daya hidup baterai dengan menjaga kapasitas hingga 80 persen serta hingga 1600 kali pengisian ulang.
Fakta lain juga menunjukkan bahwa volume limbah elektronik yang dihasilkan secara global telah tumbuh sebesar 21 persen selama 5 tahun terakhir, menjadikannya kategori limbah rumah tangga dengan pertumbuhan tercepat.
Untuk mengatasi masalah tersebut, OPPO telah membangun sejumlah sistem daur ulang produk dan meluncurkan layanan tukar tambah di pasar domestik dan internasional untuk mempromosikan daur ulang perangkat elektronik bekas.
Pada tahun 2021, 1,2 juta ponsel didaur ulang di Tiongkok, dengan berat total 216 ton. Jumlah ini meningkat menjadi 1,3 juta ponsel dan 240 ton pada tahun 2022. Di Uni Eropa dan wilayah lain, OPPO terlibat dalam program Green Dot serta bermitra dengan perusahaan daur ulang profesional untuk membantu mendaur ulang produk bekas.
Meski jalan menuju masa depan yang lebih hijau masih panjang, namun dengan Climate Action Report: Climate Pledges and Low Carbon Development Strategy, OPPO sudah berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra serta masyarakat dalam rangka membangun masa depan yang lebih baik.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai strategi bebas karbon OPPO, unduh laporan resminya di link ini.
Penulis: Muh. Fitrah Habibullah | Editor: Anniza Kemala