News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diboikot Banyak Negara, Tiktok Pertimbangkan Angkat Kaki dari ByteDance

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

manajemen TikTok mempertimbangkan kemungkinan memisahkan diri dari perusahaan induknya yang ada di China, yakni ByteDance karena banyak diboikot di berbagai negara lantaran isu keamanan data pengguna yang rentan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Mencuatnya isu rentannya keamanan data pengguna membuat Tiktok diboikot di banyak negara. Hal itu mendorong manajemen TikTok mempertimbangkan kemungkinan memisahkan diri dari perusahaan induk di China, ByteDance.

Rencana tersebut diungkap setelah Pemerintah negara-negara Uni Eropa, Kanada dan sejumlah negara lainnya kompak meningkatkan pengawasan dengan cara memboikot layanan TikTok, karena aplikasi ini dianggap sebagai layanan yang dapat mengancam keamanan data pengguna.

Adanya isu penjualan data sensitif pengguna yang dilakukan TikTok kepada pemerintah China, juga memicu regulator asal Amerika untuk memblokir layanan TikTok lewat aturan RUU barunya.

Tuduhan pencurian data TikTok mulai muncul usai tim peneliti menemukan source code di TikTok yang menunjukkan aplikasi tersebut memanen data seperti lokasi, perangkat yang digunakan, dan aplikasi apa saja yang ada di dalam HP pengguna.

Dengan memanfaatkan data tersebut Barat khawatir warga negaranya dapat dikontrol oleh pemerintah China. Lantaran pemerintah negeri tirai bambu ini kerap memanfaatkan algoritma di media sosial, untuk membawa pengaruh ke pengguna.

Ancaman ini yang membuat sejumlah negara melarang warganya untuk mengunduh dan menggunakan layanan TikTok, seperti yang dikutip dari Techinasia.

Tiktok Klaim Aplikasinya Aman

Sebelum diboikot, TikTok telah berulang kali menyangkal tuduhan Barat terkait isu pengumpulan data yang membahayakan pengguna.

Baca juga: Cegah Peretasan Data, Pasukan Khusus Inggris Dilarang Instal TikTok

Juru bicara Tiktok menjelaskan perusahaannya memiliki pedoman komunitas keras terkait misinformasi yang berbahaya untuk pengguna dan publik, sehingga tidak mungkin perusahaan akan melakukan berbagai tindakan terkoordinasi yang ilegal.

Untuk membuktikan para mitranya, TikTok bahkan rela menyerahkan data pengguna ke tim peneliti AS sebagai bagian dari transparansi layanannya.

Baca juga: Tampilan Spotify Diganti, Dibuat Mirip Seperti Tiktok, Instagram dan Youtube

Namun tindakan tersebut belum cukup mampu untuk meyakinkan pemerintah AS, hingga akhirnya TikTok berencana lepas dari perusahaan induknya ByteDance.

Langkah ini diambil TikTok guna menekan penyusutan data pengguna harian serta laba bulanan dari aplikasi pemutar video ini.

Meski masih tahap wacana, namun pelepasan TikTok dari ByteDance diperkirakan bisa berujung pada penjualan bisnis atau IPO.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini