Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terus mendorong upaya meningkatkan literasi digital pada generasi muda Indonesia.

Satu di antaranya melalui kolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi dengan menggelar program literasi digital nasional.

Kali ini, program ini menyasar sektor pendidikan di wilayah Jawa Barat, khususnya para siswa dan siswi Madrasah di kota Bogor, Kamis (16/3/2023).

Program yang mengangkat tema 'Positif, Kreatif, dan Aman di Internet' ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada 2024 menuju Indonesia Makin Cakap Digital.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1 hingga 5.

Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.

Baca juga: Workshop Literasi Digital, Ahli Bagikan Tips Digital Marketing Bagi Para Pencari Cuan

Selain itu, berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada Februari 2022 atau bertambah 2,1 juta dari tahun sebelumnya.

Angka itu merupakan 73,7 persen dari total populasi Indonesia, dengan persentase pengguna internet melalui ponsel mencapai 94,1 persen.

Dalam webinar 'literasi digital Kominfo' tersebut, materi yang disampaikan didasarkan pada 4 pilat utama Literasi Digital yakni kecakapan digital, etika digital, budaya digital dan keamanan digital.

Dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dr Aminah Swarnawati, M.Si., menjelaskan mengenai keamanan digital. 

Menurutnya, saat ini dunia digital sangat berbeda sehingga pengguna perlu mengerti dan mengetahui mengenai dunia digital, khususnya terkait keamanan digital.

Keamanan digital, kata dia, merupakan proses yang memastikan penggunaan layanan digital dapat melindungi data pribadi yang bersifat rahasia.

"Pastikan keamanan dan gawai media digital, termasuk media sosial dan aplikasi perpesanan dengan menggunakan password yang aman dan kuat," kata Dr Aminah.

Sementara itu terkait etika digital, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Bogor, Drs. I'ie Naseri, MM., menjelaskan betapa pentingnya tata krama dalam menggunakan internet.

Karena saat kita menggunakan internet, terjadi interaksi dengan manusia nyata di jaringan lain, bukan sekadar deretan karakter huruf di layar monitor, namun dengan karakter manusia sesungguhnya.

"Dalam berinternet kita harus mempunyai sebuah aturan, tidak boleh menyinggung, membully, memfitnah orang yang mungkin saja tidak mengganggu kita. Bagaimana kita mau dihargai jika kita saja tidak menghargai orang lain, bisa saja kita lontarkan kata-kata yang menurut kita biasa saja, tapi bagi orang lain itu sangat menyakitkan," tegas Drs. I'ie.

Content Creator Rizalduh turut memaparkan materi mengenai Budaya Digital.

Ia menyampaikan bahwa  budaya digital merupakan hal yang membentuk cara berinteraksi, berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi dalam lingkungan masyarakat digital.

Dalam menggunakan media digital saat ini, kata dia, pengguna menghadapi tantangan kaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya nilai kesopansantunan, dan hilangnya budaya Indonesia.

"Dunia digital adalah dunia kita yang sekarang. Mari mengisi dan menjadikannya sebagai ruang ekspresi berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak kita bertumbuh kembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa, hadir dengan bijak dalam pemanfaatan media digital," kata Rizalduh.