Musk mengatakan dia tidak percaya orang lain dapat menjalankan perusahaan secara memadai.
3. Kebebasan Berbicara
Musk berulang kali mengatakan Twitter adalah rumah bagi kebebasan berbicara. Namun dalam beberapa kesempatan, dia dengan berani menyensor postingan di platformnya.
Tidak hanya itu, Musk bahkan membuat gempar karena menangguhkan akun beberapa jurnalis terkemuka pada akhir tahun lalu.
Ia kemudian memulihkan akun mereka, tetapi memaksa para jurnalis untuk menghapus tweet yang tidak disukainya.
Baca juga: Sebut Tesla Pemimpin Global Soal AI, Elon Musk: Tapi AI Bikin Saya Stres
Miliarder AS itu juga menghapus konten dari BBC setelah pemerintah India menuntutnya. Musk juga melarang Alex Jones dan mengasingkan Kanye West dari platform karena pelanggaran aturan, sebuah tindakan yang sebenarnya tidak mendukung janjinya mengenai kebebasan berbicara.
4. Alun-Alun Kota Digital
Ketika Musk membeli Twitter, dia menyatakan platform tersebut sebagai “ alun-alun kota digital di mana hal-hal penting untuk masa depan umat manusia diperdebatkan.”
Tetapi minggu ini dia mengumumkan pengguna yang tidak membayar tidak bisa mengikuti jajak pendapat di platform tersebut. Musk juga mengatakan bahwa dia hanya akan mempromosikan tweet dari pengguna yang berlangganan Twitter Blue.
5. Tanda Verifikasi
Musk mengatakan bahwa sebagai pemilik Twitter dia akan berupaya untuk "mengotentikasi semua manusia" di platform tersebut.
Tetapi Musk telah bergerak untuk melakukan hal sebaliknya, dengan menghapus tanda centang biru milik akun tokoh terkenal yang menolak membayar biaya langganan Twitter Blue, sekaligus memverifikasi pengguna yang menyamar sebagai orang lain.
Baca juga: Rugi Bandar, Aset Bitcoin Elon Musk Menyusut 34 Juta Dolar AS
6. Algoritma Bersumber Terbuka
Musk telah berulang kali berjanji akan membuka algoritma Twitter. Dia mengungkapkan janjinya ketika mengumumkan akuisisi perusahaan. Musk mengatakan pada 21 Februari lalu, janjinya dapat terwujud pada "minggu depan".