Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Para pakar menilai penting bagi masyarakat untuk mempelajari instrumen-instrumen investasi digital, terutama untuk menghindari terjadinya penipuan.
Entrepreneur and Investor Theo Derick mengatakan media sosial adalah teknologi interaktif yang memungkinkan penciptaan berbagi pertukaran informasi, ide, minat karir, dan bentuk ekspresi lainnya melalui komunitas dan jaringan virtual.
"Konten berfungsi untuk meningkatkan awareness, dan kredibilitas bisa menjadi peluang sumber penghasilan," ujarnya dalam diskusi daring dikutip, Kamis (30/3/2023).
Disampaikan Theo saat Webinar Literasi Digital Sektor Kelompok Masyarakat dengan tema “Ayo Belajar Instrumen Investasi Digital!“ yang dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom meeting pada 29 Maret 2023 peserta webinar terdiri dari Kelompok Masyarakat Bali, Nusa Tenggara dan Sekitarnya.
Webinar dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Lalu, Theo mengimbau untuk selalu menjaga konten sosial media kita agar tetap positif, baik itu dari segi konten maupun kolom komentar, meskipun ada komentar negatif jangan pernah membalasnya dengan negatif juga.
Baca juga: Polda Metro Jaya Ungkap Kasus Dugaan Penipuan Travel Umrah, Ratusan Orang Jadi Korban
"Hate speech balas dengan positif. Dampak media sosial apapun postingan kita di sosmed merupakan tanggung jawab kita sepenuhnya untuk diri sendiri ataupun orang lain," imbuhnya.
Entrepeneur, Digital Marketing, dan Founder Gemaacreative Baiq Sekar Pertiwi menyampaikan Instrumen investasi digital diera sekarang memudahkan kita dalam segala hal salah satunya yaitu investasi.
Namun tak ada gading yang tak retak, tetap terdapat kekurangan dalam berinvestasi digital diantaranya seperti, rentan penipuan, sistem error, naik turunnya nilai saham, aplikasi tidak terdaftar OJK.
"Lalu selanjutnya bagaimana tips supaya aman? Yaitu dengan memilih aplikasi yang aman dan diawasi OJK, tidak sembarangan membagikan data pribadi, ganti password secara berkala, hindari penggunaan wifi umum, serta pahami resiko dan matangkan rencana investasi kita dengan baik," tuturnya.
Dikesempatan yang sama Influencer Rivani Bistolen juga mengatakan bahwa dalam investasi kita harus menentukan tujuannya karena tidak ada yang seratus persen aman dalam dunia investasi digital.
"Dengan fluktuasi nilai investasi, jangan berinvestasi dengan jumlah lebih besar dari jumlah yang bisa kita relakan (in case jika tidak sesuai harapan), pahami berapa banyak yang harus anda investasikan, jangan FOMO," ucapnya.
Menurutnya, investasi harus menggunakan dana dingin (bukan dana operasional, dana rumah tangga, dana darurat).