Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - CEO baru Twitter, Elon Musk merilis fitur baru yang memungkinkan perusahaan kantor berita untuk mengenakan biaya tambahan bagi pada para pembacanya.
"Ini memungkinkan pengguna yang tidak mendaftar langganan bulanan untuk membayar harga per artikel yang lebih tinggi saat mereka ingin membaca artikel sesekali. Ini seharusnya menjadi kemenangan untuk kedua organisasi media dan masyarakat umum," ujar Musk lewat cuit di akun Twitter.
Musk hingga kini belum membocorkan berapa tarif yang akan di patok untuk fitur barunya tersebut, namun melansir dari The Verge update fitur baru mulai diuji cobakan pada pekan ini.
Baca juga: Twitter Memberikan Verifikasi Centang Biru kepada Pengguna yang Sudah Meninggal
Musk menyebut fitur terbaru ini adalah sebuah solusi yang baik untuk publik maupun kantor media.
Dengan begini kantor berita bisa mendapat penghasilan tambahan lewat artikel yang mereka terbitkan di Twitter.
Sementara dari segi pembaca fitur anyar tersebut dapat memudahkan pengguna Twitter untuk melihat beberapa konten, seperti teks dengan format panjang maupun video berdurasi panjang.
Lebih lanjut Musk mengatakan Twitter tidak akan mengambil potongan untuk 12 bulan pertama. Namun setelah memasuki bulan selanjutnya penghasilan konten berlangganan dipotong sebesar 10 persen.
Inovasi seperti ini bukan kali pertama yang dirilis Twitter, sebelumnya platform berlogo burung biru itu sempat meluncurkan beberapa fitur anyar dalam platformnya.
Termasuk langganan berbayar verifikasi centang biru yang dipatok seharga 4,99 dolar AS per bulan untuk setiap satu akun.
Dengan membayarkan tagihan biaya langganan verifikasi centang biru, pengguna Twitter dapat menikmati fitur memposting video dan audio dengan durasi yang lebih panjang.
Tak hanya itu mereka juga dapat mengakses sejumlah pada konten berbayar di luar Twitter, seperti jurnal sains. Serta menghilangkan akses spam iklan sehingga mereka dapat berselancar di sosial media Twitter dengan nyaman.