Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Membangun ekosistem kesehatan yang holisitik, PT Prodia Widyahusada Tbk atau Prodia fokus mengintegrasikan teknologi digital dalam kegiatan operasionalnya.
Prodia sendiri telah meluncurkan aplikasi kesehatan terintegrasi U By Prodia bulan Maret 2023 lalu.
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk, Dewi Muliaty mengatakan, U By Prodia merupakan enhancement dari aplikasi milik Prodia yang sebelumnya bernama Prodia Mobile.
Baca juga: Prodia Siap Melangkah Lebih Jauh Menjadi The Next Generation Healthcare Terbaik di Indonesia
"U by Prodia sebuah ekosistem kesehatan yang memungkinkan pelanggan mengelola kesehatannya yang dipersonalisasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pengguna yang bersifat unik secara digital dengan lebih mudah, nyaman, dan praktis," kata Dewi saat konferensi pers Prodia 50th Anniversary – Golden Steps for The Future, di Jakarta, Minggu (7/5/2023),
Aplikasi ini memungkinkan pengguna bisa memantau dan menjalankan pola hidup sehat dalam gengaman tangan, juga pemeriksaan kesehatan.
"Aplikasi ini juga menawarkan fitur Health Score, Health Shop, pemesanan layanan vaksinasi, serta konsultasi dengan dokter secara cuma-cuma untuk para penggunanya," katanya.
Dikatakannya, berbagai layanan ini diberikan untuk masyarakat Indonesia agar dapat menggunakan U by Prodia sebagai one stop health solution service.
Semangat personalisasi kepada pelanggan ini, kata Dewi dimulai dari tahap preventif hingga penanganan berkelanjutan sehingga inilah yang membedakan Prodia dengan kompetitor lainnya dalam strategi transformasi digital.
Prodia terus mengedepankan kualitas laboratorium berstandar internasional dan menjadi layanan kesehatan terpercaya menunjang pengobatan generasi baru.
“Kami terus melakukan berbagai inovasi dalam membangun sistem, mengaplikasikan teknologi, mengoptimalkan kapabilitas, dan aktif berkontribusi mengedukasi masyarakat dalam penerapan pola hidup sehat,” ujar Dewi.
Direktur Bisnis dan Pemasaran Prodia Widyahusada, Indriyanti Rafi Sukmawati mengatakan, hingga kuartal I-2023 kontribusi digital channel telah mencapai 16,8 persen dan mengalami pertumbuhan pendapatan lebih dari 36 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Growth digital channel tahun lalu sudah ratusan persen dan sekarang baru di kuartal I-2023, kami growth di atas 36 persen. Kemudian terhadap total revenue 16,8 persen, visit-nya 14 persen yang ada di kuartal I datang dari mobile apps,” ungkap Indriyanti.
Founder PT Prodia Widyahusada Tbk Andi Widjaja mengungkapkan, usia setengah abad Prodia ini tidak bisa dilepaskan dari mimpi besar dan komitmen awal saat membangun usaha ini.
"Prodia berani tampil beda, membangun fondasi internal yang kuat, mampu mengawinkan antara bisnis dan sains, yang pada akhirnya mampu mewujudkan perusahaan berkelas dunia,” kata Andi.
Andi menceritakan awal mula membangun Prodia yakni terjadinya kesalahan dalam pemeriksaan golongan darah sehingga bersama rekan-rekannya mendirikan laboratorium klinik berkualitas yang selanjutnya diberi nama Prodia.
“Kamu buka laboratorium klinik saja. Kamu kan dosen kimia klinik, kamu ahlinya,” cerita Andi saat menirukan perkataan Dokter Bedahnya.
Ini membuat Andi penasaran dan tertantang sehingga bersama-sama Hamdono, Singgih dan Gunawan bersepakat membuka laboratorium klinik dengan menyewa sebuah pavilion kecil selama 5 tahun di Jalan Pasar Nongko 83 Solo Jawa Tengah.