Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Perusahaan teknologi Nvidia Corp sukses mencetak lonjakan valuasi pasar, hingga nilainya tembus mencapai 1 triliun dolar AS pada perdagangan intraday di Bursa Wall Street, Selasa (30/5/2023).
Rekor baru ini di capai Nvidia setelah bisnis perangkat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) besutannya berhasil menggebrak pasar global.
Ramainya penggunaan produk AI besutan Nvidia lantas memacu harga saham perusahaan teknologi itu, hingga saham NVIDIA naik ke rekor tertinggi dalam 52 minggu terakhir dengan nilai diatas 404,86 dolar AS.
Baca juga: Nvidia Gandeng MediaTek Kembangkan Sistem Kendaraan Canggih
Alhasil, kapitalisasi pasar NVIDIA ikut bertambah tembus mencapai 1 triliun dolar AS, jadi terbesar keenam dalam dunia, setelah Apple yang mencatatkan valuasi pasar 2,7 triliun dolar AS.
Kemudian Microsoft dengan valuasi pasar 2,4 triliun dolar AS, Saudi Aramco 2 triliun dolar AS, Google 1,5 triliun dolar AS dan Amazon dengan valuasi 1,2 triliun dolar AS.
CEO Nvidia Jen-Hsun Huang memperkirakan lonjakan seperti ini akan terus berlanjut sampai kuartal 2 tahun 2024, dengan total laba penjualan sebesar 11 miliar dolar AS, melesat 50 persen bila dibandingkan dengan laba di tahun ini.
Proyeksi ini dilontarkan Huang lantaran produk AI Nvidia terus mencuri perhatian publik, hingga berbagai jenis perusahaan game dan teknologi dunia berlomba menjalin mitra dengan Nvidia agar produk besutan mereka dapat diintegrasikan ke dalam perangkat AI.
Perjalanan Nvidia
Dibangun pada tanggal 5 April 1993, Nvidia yang memiliki valuasi pasar sekitar 40 ribu dolar AS awalnya fokus memproduksi kartu grafis alias graphic card.
Namun seiring berjalanya waktu proyek chipset Graphic card dan perangkat AI dari Nvidia mulai mengalami kemajuan. Beberapa perusahaan teknologi bahkan empat kepincut untuk mengintegrasikan kecanggihan chip NVIDIA ke perangkatnya.
Seperti Google yang mulai menyematkan kecerdasan grafis GPU Nvidia untuk menjalankan platform kecerdasan buatan generatif Bard.
Tak hanya itu, unit pemprosesan grafis Nvidia juga diburu untuk para penambang kripto untuk menjalankan proses mining.