Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Meta Platform dikabarkan akan segera meluncurkan aplikasi baru yang diklaim mirip dengan Twitter.
CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan aplikasi bernama Threads tersebut akan dirilis pada Kamis (6/7/2023) dan akan tersedia untuk pengguna iOS.
“Threads adalah tempat komunitas berkumpul untuk mendiskusikan segala sesuatu mulai dari topik yang Anda minati hari ini hingga apa yang akan menjadi tren besok," kata Zuckerberg dalam sebuah pernyataan, Selasa (4/7/2023).
Baca juga: Twitter Rilis TweetDeck Baru, Pengguna Harus Sudah Terverifikasi untuk Menggunakannya
Aplikasi ini diperkirakan akan menjadi pesaing Twitter yang akhir-akhir ini mendapat banyak sorotan akibat sejumlah aturan baru yang dianggap menyulitkan penggunanya.
Nantinya, para pengguna dapat mengikuti akun yang mereka ikuti di Instagram dan masuk ke Threads dengan nama yang sama.
Baca juga: Twitter Bakal Batasi Jumlah Postingan yang Bisa Dibaca Pengguna Setiap Hari
Untuk sementara belum ada kabar mengenai ketersediaan aplikasi Threads di Google Play Store bagi pengguna smartphone berbasis Android.
Pembatasan Twitter
Peluncuran aplikasi Threads dilakukan setelah Twitter mengumumkan adanya pembatasan dalam jumlah postingan yang bisa dilihat setiap harinya. Jumlahnya berbeda berdasarkan status akun pengguna.
Melalui sebuah tweet yang diunggah pada Sabtu (1/7/2023), sang pemilik Twitter Elon Musk menjelaskan bahwa akun yang terverifikasi dapat membaca 6.000 postingan per hari, sedangkan akun yang belum diverifikasi 600 postingan dan akun baru yang belum diverifikasi 300 postingan.
Baca juga: Ribuan Pengguna Keluhkan Twitter Error Hari Ini
Tak lama setelahnya, Musk mengubah kebijakannya itu dengan mengatakan batas akan segera meningkat menjadi 10.000 untuk akun yang diverifikasi, 1.000 untuk yang tidak diverifikasi, dan 500 untuk akun yang baru dan tidak diverifikasi.
Menurut Musk, batasan tersebut akan membantu mengatasi pengikisan data dalam jumlah besar dari Twitter oleh hampir semua orang, mulai dari perusahaan berbasis kecerdasan buatan (AI) dan perusahaan rintisan hingga raksasa teknologi.