Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Platform media sosial Twitter kini tengah menjadi sorotan publik.
Pasalnya kebijakan pembatasan jumlah tweet yang dapat dibaca oleh pengguna Twitter mendapat kecaman keras dari warganet.
Lantas, hal itu membuat banyak pengguna Twitter melakukan migrasi dan memilih untuk menggunakan media sosial lain, seperti Truth Social.
Mengenal Lebih Dekat Truth Social
Dilansir dari laman PC Magazine, Truth Social merupakan platform media sosial besutan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang diluncurkan pada 2022.
Baca juga: Twitter Bakal Batasi Jumlah Postingan yang Bisa Dibaca Pengguna Setiap Hari
Aplikasi ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti dari Twitter atau Facebook, melainkan hanya sebatas platform media sosial lain yang dirancang untuk melawan persepsi "woke culture" dan lebih sedikit tentang aksesibilitas konten.
Platform media sosial ini memiliki dua entitas berbeda, yakni Trump Media & Technology Group (TMTG), yang dibentuk pada Februari 2021 oleh Donald Trump dan Digital World Acquisition Corp. (DWAC), SPAC yang diperdagangkan secara publik yang didirikan oleh bankir Miami Patrick Orlando.
Cara Kerja Truth Social
Cara kerja dari platform Truth Social ini tergolong cukup mudah terlebih bagi pengguna awal.
Baca juga: Elon Musk: Aplikasi Video Twitter akan Segera Hadir di Smart TV
Adapun setiap unggahan dari pengguna akan disebut sebagai "truths" dan setiap "truth" memiliki bagian komentar, "re-Truthed" dan likes.
Selanjutnya terdapat empat item menu di bagian bawah layar, yakni umpan yang menampilkan pembaruan dari akun mengikuti, fungsi pencarian (untuk akun dan "Truths"), peringatan (pemberitahuan aplikasi), dan pesan.
Meski sering dianggap sebagai platform untuk kebebasan berekspresi melawan Twitter, tetapi Truth Social direkomendasikan untuk pengguna baru yang ada di lingkungan Trump dan dikhususkan untuk ekosistem media sayap kanan.