Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menilai penambahan kursi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamen Kominfo) cukup krusial.
Menurutnya, keberadaan Wamen Kominfo dapat mendukung penyelesaian kasus Base Transceiver Station (BTS) atau tower 4G.
"Saya kira posisi itu cukup dibutuhkan terutama karena adanya pekerjaan atau tugas-tugas yang harus diselesaikan berkaitan dengan kasus BTS," kata Piter saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (17/7/2023).
Baca juga: PPATK Blokir Banyak Rekening Sejak Awal Kasus Korupsi BTS Kominfo Bergulir
Piter berpandangan kursi Wakil Menteri tidak akan berdampak besar terhadap postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kalau dari sisi APBN, seorang wamen tidak akan signifikan menambah beban APBN," urai dosen Perbanas Institute tersebut.
Diketahui, Presiden Joko Widodo melantik sejumlah wakil menteri kabinet Indonesia Maju untuk sisa masa jabatan periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta.
Selain Wamen Kominfo Nezar Patria yang dilantik pagi tadi ada juga Pahala Mansury sebagai Wakil Menteri Luar Negeri, Paiman Raharjo sebagai Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Rosan Roeslani sebagai Wakil Menteri BUMN, dan Saiful Rahmat Dasuki sebagai Wakil Menteri Agama.
Pelantikan diawali dengan pembacaan Keppres yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sumpah.
"Bahwa saya akan setia kepada UUD 1945 setra akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya, dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," kata Jokowi saat membacakan sumpah janji jabatan yang diikuti para wamen, Senin (17/7/2023).