News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat Telekomunikasi: Jaringan Kabel Fiber Optik Lebih Stabil Dibanding Internet Satelit

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jaringan internet kabel fiber optik dan seluler meskipun jangkauan terbatas tetapi kestabilannya masih lebih baik apalagi didukung 4G dan 5G.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi berpandangan masuknya Starlink tidak akan menurunkan pangsa pasar kabel fiber optik dan seluler.

Menurutnya, jaringan internet kabel fiber optik dan seluler meskipun jangkauan terbatas tetapi kestabilannya masih lebih baik apalagi didukung 4G dan 5G.

“Antara serat optik, seluler dan satelit memang memiliki kekurangan masing-masing. Satelit memang mudah menjangkau namun memilki nilai investasi yang tidak murah,” kata Heru kepada Tribun, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: PTT Perkenalkan Teknologi Fiber Optik ke Pelajar hingga Mahasiswa di Jayapura

Heru mengatakan internet berbasis satelit juga memiliki latensi atau perlu waktu untuk mentransfer seluruh jaringan. 

“Serat optik kapasitasnya tidak terbatas tetapi kendalanya untuk pemasangan infrastruktur di daerah 3T tidak mudah juga. Apalagi kondisi geografi Indonesia yang cukup beragam,” tuturnya.

Heru juga menuebut harga yang ditawarkan untuk langgan Starlink hanya akan menyasar segmen korporasi.

Dibandingkan rata-rata tarif internet rumahan berkisar Rp200-Rp300 ribu per bulan maka harga internet berbasis satelit terlampau sangat mahal.

"Kalau masuk segmen perumahan terlalu berat bersaing dengan ISP (internet service provider) yang sudah ada bahkan kemahalan," ucapnya.

Menurutnya, segmen korporasi juga akan melihat berapa kecepatan yang didapatkan karena satelit internet membatasi kecepatan yang didapat.

"Dengan harga sama dipastikan kecepatan berbasis satelit akan lebih rendah karena itu yang bisa dimasuki segmen korporasi di wilayah 3T, non komersial, atau offshore," imbuh Heru. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini