News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai PHK

Demi Pangkas Pengeluaran, Epic Games PHK 830 Karyawan

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi PHK

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Epic Games, pengembangan video gim Fortnite mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 16 persen staf, atau sekitar 830 karyawan, pada Jumat (29/9/2023).

Rencana tersebut diungkap CEO Epic Games Tim Sweeney melalui surat edaran yang dikirimkan kepada karyawannya, dalam keterangan tertulisnya Sweeney menjelaskan PHK massal yang digelar Epic Games akan menargetkan divisi pengembang pengalaman pengguna Fortnite, produksi, divisi rekrutmen.

Baca juga: Goodyear Kembali PHK 700 Karyawan, Toko Ritel di Asia Pasifik Akan Dijual

Pemangkasan karyawan sebenarnya sudah lama direncanakan Epic Games, namun akibat inflasi dan persaingan ketat para produsen teknologi, jumlah investor yang berinvestasi pada Epic Games mulai menyusut alhasil pengeluaran kas Epic Games membengkak selama setahun terakhir.

Tekanan tersebut yang membuat pengembang video gim asal Amerika ini terpaksa menggelar PHK massal. Dengan tujuan untuk menekan biaya operasional di tengah ancaman krisis.

“Perusahaan telah menghabiskan lebih banyak dana daripada pendapatannya, tekanan ini membuat kami optimistis bahwa perusahaan akan kesulitan melewati transisi tanpa PHK, melalui pemangkasan perusahaan dapat menstabilkan kondisi keuangan,” jelas Sweeney.

Meski PHK ini akan memicu lonjakan angka pengangguran di Amerika, namun untuk meringankan beban para karyawan yang terdampak. Perusahaan berjanji akan memberikan pesangon yang mencakup gaji pokok selama enam bulan, percepatan vesting saham dan tunjangan lainnya.

Untuk menekan pembengkakan biaya lebih lanjut, rencananya pasca menggelar PHK Epic akan menjual sahamnya dari platform musik independen online Bandcamp, yang telah dibeli pada tahun lalu.

Tak hanya itu perusahaan juga turut memisahkan sebagian besar divisi pemasaran mereka seperti SuperAwesome menjadi perusahaan independent, sebagaimana yang dikutip dari Reuters.

Baca juga: CEO Binance Brian Shroder Umumkan Resign Pasca Umumkan PHK 100 Staf

Munculnya PHK ini menjadi sinyal kegagalan industri teknologi Amerika dalam melawan ancaman krisis pasar global. Terlebih selama beberapa bulan terakhir sejumlah perusahaan besar telah lebih dulu melakukan PHK pada ratusan karyawan.

Seperti Meta, Microsoft, T-Mobile, Lyft, serta perusahaan teknologi lainnya yang dilaporkan memangkas karyawannya pada awal tahun ini. Menyusul yang lainnya pada awal September kemarin induk Google, Alphabet juga turut melakukan PHK putaran kedua dengan memangkas ratusan karyawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini