Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Perusahaan teknologi terbesar di dunia Apple Inc mengumumkan pembekuan saluran komunikasi bagi karyawan internal yang beragama Islam dan Yahudi.
Dengan pembekuan tersebut kini karyawan Apple yang beragama Muslim dan Yahudi tidak dapat lagi mengakses aplikasi komunikasi Slack.
Dalam keterangan tertulisnya juru bicara Apple menjelaskan pembekuan dilakukan perusahaan seiring dengan memanasnya situasi konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel.
Baca juga: Pidato Sayyed Hassan Nasrallah Jadi Sinyal Hizbullah Gaspol Perang Lawan Israel
"Tujuan di balik langkah Apple ini adalah untuk menciptakan lingkungan yang saling menghormati dan penuh perhatian selama masa yang menyakitkan dan tragis di Palestina dan Israel terjadi," ujar pengumuman Apple dikutip Business Insider.
Sebelum Apple memberlakukan aturan baru ini, karyawan muslim Apple dikabarkan kerap bertukar informasi secara terbuka di aplikasi Slack terkait perang yang tengah terjadi antara Israel – Palestina.
Beberapa karyawan Apple yang beragama Islam bahkan mengungkapkan perhatian mereka akan kondisi yang tengah dialami warga Gaza di Palestina dengan mengunggah beberapa ayat Al-Quran.
Karena postingan seperti ini berpotensi memicu terjadinya konflik panas di dalam platform, alhasil Apple mengambil langkah tegas dengan cara membekukan saluran komunikasi Slack bagi karyawan internal yang beragama Islam dan Yahudi.
CEO Apple, Tim Cook diketahui relatif tertutup dalam mengomentari situasi yang terjadi antara Palestina dan Israel.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan sikap pengusaha teknologi terkemuka lainnya seperti Elon Musk, yang secara terang – terangan konflik tersebut.
Bahkan baru – baru ini Elon Musk pemilik perusahaan sistem komunikasi terbesar di dunia SpaceX, berjanji akan membuka akses jaringan internet satelit Starlink untuk warga Gaza. Pernyataan tersebut dilontarkan Musk usai pemerintah Israel meningkatkan eskalasi perang serta memutus akses internet dan media komunikasi warga jalur Gaza.
Menanggapi ramainya keluhan terkait blokade internet yang dialami warga Gaza, Elon Musk lantas menyerukan bantuan dengan memberikan akses internet kepada warga Gaza melalui konstelasi satelit Starlink.
"Starlink akan mendukung konektivitas ke organisasi-organisasi bantuan yang diakui secara internasional di Gaza," tulis Musk di platform X.