News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Start Up Day, Ajang Menimba Wawasan Kelola Perusahaan Rintisan Langsung dari Para CEO

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paparan James Prananto, CEO dan Co Founder Kopi Kenangan di event Start Up Day di Jakarta, 2  November 2023.

Fandy mengungkapkan, hampir 100 persen investasi Kapital Venture di start up pilihan mereka mendapatkan pendanaan lanjutan.

"Dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, new ritail masih menjadi pilihan investor melihat pola konsumsi masyarakat yang masih dominan," ungkap Fandy.

Dia memaparkan, pilihan menjadi start up atau bisnis konvensional yang menjadi kunci adalah manusia yang menjalankan ekosistem bisnis tersebut. Gabriella mengungkapkan setidaknya 15 unicorn menjadikan Indonesia menjadi home base.

Hal ini menunjukkan Indonesia menjanjikan untuk perkembangan start up ke depan karena beberapa faktor: industri start up yang diterima masyarakat, regulasi pemerintah yang mendukung start up serta kerja sama yang baik antara sektor publik dan swasta.

Baca juga: Perusahaan Rintisan di Indonesia Hadapi Masalah Sulitnya Membangun Tim Informasi dan Teknologi

Di sesi kedua, James Prananto mengingatkan bisnis start up bukan semata mengenai teknologi melainkan melakukan scale up bisnis secepat mungkin. Hal ini mendapatkan afirmasi dari Benny Yahya, Co Founder Beauty Haul.

"Tidak serta merta semua juga langsung berhasil. Jika kita membesarkan brand orang, biasa principal (pemilik brand) akan menghentikan, jadi kita memikirkan untuk membuat brand sendiri," ungkap Benny Yahya.

Benny meyakini produk Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk luar, bahkan dapat melakukan ekspansi ke pasar luar negeri.

"Kopi Kenangan melihat seberapa besar bisa scale up. Kembali lagi ke visi. Kopi Kenangan ingin hadir 20-50 tahun lalu melewati founder-nya. Itu yang membuat kami memutuskan menerima VC (Venture Capital)," ungkapnya.

Benny menyampaikan, kegagalan Beauty Haul dalam meyakinkan VC di masa-masa awal menyadarkan pentingnya membangun visi dan story telling dari bisnisnya.

"Itu proses pembelajaran, harus dipersiapkan sebaik mungkin. Bisnis model harus jelas, dan kita mau melangkah ke mana," ujar Benny.

Sustainability Jadi Tema Utama

Event kali ini menekankan pentingnya membuat strategi sustainable dalam ranah startup. Beberapa di antaranya, melalui proses manajemen dan startup exit.

Umumnya, ada empat strategi exit yang paling sering menjadi pilihan utama para pemangku
kepentingan di dunia startup: menjual perusahaan startup kepada perusahaan lain (akuisisi),
mencatatkan saham startup di bursa saham umum agar bisa diperjualbelikan oleh masyarakat umum (IPO), membeli saham dari pemegang saham lain (buyout), dan bergabung bersama entitas bisnis lain (merger).

Namun, terlepas dari strategi yang dipilih, sustainability merupakan elemen penting agar founder dan investor sama-sama untung, sehingga bisnis akan tetap berkembang hingga ke depannya tanpa keterlibatan mereka.

Inilah yang menjadi fokus utama panel diskusi CEO Speaks. “Pada akhirnya, exit sebuah perusahaan tidak hanya berdampak ke pendiri dan investornya, tapi juga semua karyawan yang terlibat di dalamnya. Jadi, harus ada strategi yang mengutamakan keberlangsungan jangka panjang,” ujar Fandy Cendrajaya, narasumber dari Kopital Ventures.

Sebagian artikel ini dikutip dari Kompas.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini