"Bisa bangun regulasi internal sendiri dibantu teknologi yang ada. Misal ada plagiasi bisa dicek dengan aplikasi yang saat ini sudah ada," ujarnya.
Ketua Masyarakat AI Indonesia, Dr Ir Lukas mengatakan, teknologi AI dalam komunitasnya tidak hanya sebagai pengguna, tapi diarahkan untuk mampu menguasai keterampilan teknologi AI.
"Mau tidak mau, kita menerima hal baru dengan kesadaran, bukan cuma sekadar konsumtif," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)
BERITA REKOMENDASI