“Saat ini proses pembayaran di TikTok sudah pindah ke backend Tokopedia. Sekarang untuk pemisahan antara Tiktok Shop dengan Tokopedia itu sudah [pindah] langsung ke Tokopedia, tidak di Tiktok lagi. Tapi di backend [Tokopedia],” jelas Isy, Selasa (5/2).
Isy juga memastikan bahwa pemisahan antara media sosial dan e-commerce yang dilakukan TikTok bisa saja hanya di tataran backend alias server, bukan benar-benar di aplikasi yang berbeda karena Tokopedia berkomitmen tidak mengganggu pengguna dalam proses migrasi ini.
Dengan demikian, kata Isy, proses migrasi Tiktok Shop dan Tokopedia ini cenderung tidak ketahuan atau seamless. "[Pemisahan di backend] boleh-boleh saja, tapi secara backend-nya sudah terpisah. Kita sudah buka sampai backend-nya sudah berubah, sudah tidak lagi transaksi," kata Isy.
Tiktok dan Tokopedia masih perlu menyelesaikan kekurangan yang harus dilengkapi agar bisa mematuhi aturan Permendag, salah satu yang perlu dilengkapi adalah perihal tulisan, bukan lagi memakai nama TikTok atau TikTok Shop melainkan Shop Tokopedia.
“Teknologi sekarang, masa harus pindah aplikasi lagi, browsing lagi, kan tidak. Penggabungan backend masih dianggap comply dengan aturan,” tegasnya.
Sumber: Kontan