News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Schneider Electric dan Nvidia Kembangkan Desain Data Center Berbasis AI

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Perkembangan AI telah mengubah secara signifikan cara desain dan operasi data center bekerja.

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Schneider Electric menjalin kerjasama dengan Nvidia dalam mengoptimalkan infrastruktur data center melalui pemanfaatan kemajuan teknologi edge artificial intelligence (edge AI) dan digital twin.

Kedua perusahaan memperkenalkan desain AI data center pertama yang diharapkan dapat menciptakan standar baru dalam pengimplementasian dan pengoperasian AI dalam ekosistem data center, sekaligus mencatatkan sejarah penting dalam evolusi industri.

Dengan semakin banyaknya penggunaan aplikasi artificial intelligence (AI) di berbagai sektor industri, kebutuhan akan sumber daya melebihi kapasitas komputasi tradisional. Hal ini mengakibatkan peningkatan besar dalam konsumsi energi yang dibutuhkan.

Baca juga: Layanan Data Center di Asia Tenggara Diprediksi Naik 130 Persen di 2024

Perkembangan AI telah mengubah secara signifikan cara desain dan operasi data center bekerja. Para operator data center bertanggung jawab untuk memastikan sistem kelistrikan di data center mereka handal, efisien, dan dapat diubah ukurannya sesuai kebutuhan.

"Kami membuat terobosan inovatif bagi organisasi untuk dapat merangkul masa depan AI," ungkap Natalya Makarochkina, SVP Secure Power International dikutip Sabtu, 23 Maret 2024.

Dia menjelaskan, dengan didukung pengalaman dalam penyediaan solusi data center yang dimiliki perusahaan dan penguasaan atas teknologi AI dari Nvidia, kerjasama ini membantu organisasi mengatasi batasan infrastruktur data center dengan memaksimalkan potensi AI.

"Kemitraan kami dengan Nvidia mendorong masa depan yang lebih efisien, berkelanjutan, dan transformatif yang didukung oleh AI," kata Natalya Makarochkina.

Dalam tahap awal, Schneider Electric akan mengenalkan desain referensi data center yang disesuaikan untuk klaster accelerated computing Nvidia.

Desain ini dibuat untuk mendukung berbagai kebutuhan seperti pemrosesan data, simulasi rekayasa, otomasi desain elektronik, desain obat berbasis komputer (computer-aided drug design), dan AI generatif.

Fokus utamanya adalah mendukung distribusi daya yang tinggi, sistem liquid-cooling, dan kontrol yang dirancang untuk memudahkan pengujian dan operasi sistem yang handal untuk klaster dengan densitas tinggi.

Melalui kerja sama ini, Schneider Electric ingin memberikan instrumen dan sumber daya kepada pemilik dan operator data center agar mereka dapat dengan mudah mengintegrasikan solusi AI yang terbaru dan yang sedang berkembang ke dalam infrastruktur mereka.

Hal ini akan meningkatkan efisiensi saat penerapan teknologi baru tersebut dan memastikan bahwa operasional data center berjalan dengan handal sepanjang siklus hidupnya.

Ian Buck, Vice President of Hyperscale and HPC Nvidia menambahkan, dalam kerjasama kami dengan Schneider Electric, pihaknya menyediakan desain referensi untuk data center berbasis AI menggunakan teknologi accelerated computing Nvidia generasi berikutnya.

“Desain referensi ini menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan potensi AI, mendorong inovasi dan transformasi digital di berbagai industri," jelasnya.

Selain desain referensi data center, Aveva, yang merupakan anak perusahaan dari Schneider Electric, akan mengintegrasikan platform digital twin-nya dengan Nvidia Omniverse.

Hal ini akan menciptakan lingkungan terpadu untuk simulasi virtual dan kolaborasi. Integrasi ini akan memfasilitasi kerja sama yang lebih kolaboratif antara perancang, insinyur, dan pemangku kepentingan lainnya.

Dengan begitu, desain dan implementasi sistem yang kompleks dapat dipercepat, sambil membantu mengurangi waktu pemasaran dan biaya.

"Kami sedang mengembangkan virtual reality industri bersama-sama yang sepenuhnya ter-simulasi di mana Anda dapat mensimulasikan proses, memodelkan hasil, dan membuat perubahan nyata," kata Caspar Herzberg, CEO Aveva.

Gabungan antara kecerdasan digital dan hasil dunia nyata ini memiliki potensi besar untuk mengubah cara industri beroperasi dengan lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini