News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kejahatan Siber e-SIM Swap Bisa Kuras Saldo Rekening Bank, Modus Pelaku dan Cara Menghindari

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Nasabah bank diminta untuk menjaga keamanan informasi pribadi dan perbankan untuk menghindari kerugian finansial dan penyalahgunaan data seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi.

Apalagi bentuk kejahatan siber juga semakin canggih dan beragam yang salah satunya modus terbaru adalah penipuan social engineering melalui pengambilalihan data fisik kartu SIM ke kartu SIM digital nasabah atau dikenal dengan e-SIM Swap.

Praktisi digital perbankan, Andreas Kurniawan menyatakan, praktik kejahatan e-SIM Swap yang kerap dilakukan adalah dengan menggunakan metode phishing.

Baca juga: Jadi Korban Phising, Saldo Nasabah BRI Malang Ini Raib Rp 1,4 Miliar

Phishing merupakan metode penipuan social engineering paling populer yang dilakukan dengan memanipulasi rasa percaya korban melalui pop up iklan atau langganan yang mengaku memberikan promo besar-besaran, e-mail palsu, pesan teks, atau telepon, yang menyerupai komunikasi resmi dari lembaga tepercaya untuk mengelabui korban agar memberikan data pribadi mereka. Data pribadi ini kemudian digunakan oleh para penipu antara lain untuk meretas rekening bank korban.

"Dalam kasus e-SIM Swap, pelaku menggunakan informasi yang diperoleh dari teknik phishing tadi untuk mengambil alih identitas digital korban sehingga memungkinkan mereka untuk melakukan transaksi keuangan dan mengakses layanan lain yang menggunakan nomor ponsel korban," katanya kepada wartawan, Kamis (4/4/2024).

Chief Digital Officer PT Bank Danamon Indonesia Tbk ini mengatakan, Bank Indonesia telah mengidentifikasi e-SIM Swap sebagai salah satu modus penipuan yang membutuhkan perhatian serius.

Pelaku memanipulasi penggantian SIM Card fisik ke e-SIM dengan mengaku sebagai korban untuk mengakses data dan melakukan transaksi keuangan tanpa sepengetahuan korban.

"Tindakan ini menyebabkan kerugian material, kebocoran data pribadi, dan SIM Card fisik yang menjadi tidak berfungsi," katanya.

Kejahatan e-SIM Swap dapat memiliki dampak yang signifikan, termasuk kerugian finansial yang besar, kebocoran informasi pribadi, dan hilangnya akses ke layanan komunikasi dan perbankan.

Baca juga: Nasabah Bank di Solo Jadi Korban Phising Ratusan Juta: Kenali Modus, Ciri-ciri dan Pencegahannya

Korban kejahatan ini sering kali tidak menyadari bahwa mereka telah diretas sampai terjadi kerugian finansial atau keanehan pada layanan komunikasi mereka.

Bank Danamon Indonesia, kata Andreas berupaya mengedukasi nasabah, yang salah satunya melalui kampanye #JanganKasihCelah yang sejalan dengan upaya Bank Indonesia dalam mengadang modus penipuan yang terus berkembang.

“Kami mengajak nasabah untuk selalu berhati-hati dalam berbagi data pribadi dan mengenali tanda-tanda aktivitas mencurigakan terhadap penipuan dan penyalahgunaan data pribadi yang dapat menimbulkan kerugian finansial," ucap Andreas.

"Nasabah juga diimbau untuk tidak memberikan informasi pribadi atau perbankan melalui saluran yang tidak resmi atau tidak terverifikasi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini