Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Chief Executive Officer (CEO) Microsoft Satya Nadella, pakar IT Alfons Tanujaya berpesan agar Pemerintah RI jangan sampai bergantung pada satu platform yang berasal dari satu perusahaan saja.
Alfons mengatakan saat ini secara global perkembangan digitalisasi sangat masif. Microsoft dinilainya merupakan salah satu pemain utama dan bisa sangat membantu dalam mendukung perkembangan digital Indonesia.
"Namun pemerintah jangan terlalu bergantung pada satu platform dan harus memiliki roadmap yang jelas kemana arah perkembangan digital khususnya Indonesia," ujar Alfons saat dihubungi Tribunnews, Senin (29/4/2024).
Dia mencontohkan, selain Microsoft, raksasa teknologi lain seperti Google, Apple dan Linux juga menawarkan kebebasan tetapi membutuhkan usaha ekstra.
"Jadi jangan pilih mudahnya saja tetapi harus yang jangka panjang bisa memberikan manfaat terbaik bagi Indonesia," terang Alfons.
Menurutnya, pemerinta harus pintar menempatkan Indonesia dalam kancah persaingan industri digital dan layanan digital dunia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi akan menerima kunjungan CEO Microsoft Satya Nadella di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (30/4/2024). Bos perusahaan teknologi informasi terkemuka Amerika Serikat itu bersama Presiden akan membahas agenda transformasi digital yang penting untuk Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi Terima CEO Microsoft Satya Nadella di Istana Negara Besok
"CEO Microsoft dijadwalkan bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, jam 08.30 WIB," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Budi Arie Setiadi.
Baca juga: Ikuti Bos Apple, CEO Microsoft Bakal Sambangi Indonesia, Ingin Bertemu Jokowi dan Prabowo
Budi Arie Setiadi mengatakan perusahaan teknologi global Microsoft sudah menyiapkan investasi bernilai besar untuk ditanamkan di Indonesia, sekitar Rp 14 triliun bahkan bisa lebih.