Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini masih ada 630 menara base transceiver station (BTS) yang belum kunjung terbangun di area Kahar, Provinsi Papua.
Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir 2023 lalu mengamanatkan agar menara BTS di area Kahar harus selesai dibangun maksimal di akhir semester pertama 2024.
Plt. Direktur Sumber Daya dan Administrasi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tri Haryanto mengatakan kendala pembangunan itu karena keadaan kahar.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI untuk membantu mengamankan pembangunan menara BTS 4G di sana.
“BTS 4G ada 4.995 yang sudah on air, kemudian 623 ini masih dalam keadaan kahar sedang dilakukan survei kembali oleh tim yang bekerjasama dengan TNI, lokasi-lokasi yang memang sudah dibangun di tahun ini begitu," ujar Tri di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (21/6/2024).
Tri menjelaskan tantangan pembangunan BTS 4G di area kahar beragam. Di antaranya material pendukung yang hilang dicuri dan rusak sebelum digunakan.
Bakti Kominfo kemudian mengambil keputusan untuk menyimpan material di gudang terlebih dahulu sebelum diangkut lokasi pembangunan.
Baca juga: Kominfo: Menara BTS Masih Tetap Dibutuhkan Meski Ada Starlink
"Beberapa material ada yang hilang saat itu kondisinya sudah ditaruh. Makanya, beberapa material ada di gudang sampai ada putusan pasti survei yang namanya material on area, itu masih di gudang,” urai Tri.
Karena itu, kelibatan TNI sangat dibutuhkan untuk proses pengamanan selama pembangunan BTS 4G. “Ketika barang sudah di site itu kita khawatir akan rusak atau hilang," tuturnya.
Bakti Kominfo meyakini proyek infrastruktur telekomunikasi untuk daerah pelosok tanah air tersebut akan selesai tepat waktu sesuai target Presiden Jokowi.
Baca juga: Menkominfo Budi Arie Targetkan Pembangunan 7.200 Menara BTS 4G Rampung Semester I 2024
“Kendala di 630 BTS ini itu tadi, mudah-mudahan di semester satu ini selesai dan harus segera diselesaikan di tahun 2024," pungkas Tri.
Pembangunan BTS 4G yang dikerjakan Bakti Kominfo seyogyanya ditujukan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Melalui program tol langit ini diharapkan masalah kesenjangan internet di era digital bisa teratasi.
Sehingga akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan ekonomi bisa merata.
Hanya saja proyek BTS 4G Bakti Kominfo sempat tersandung masalah korupsi yang menyeret mantan Menkominfo Johnny G Plate hingga Dirut Bakti Anang Achmad Latif.
Pembangunan BTS 4G dilakukan sejak tahun 2021 hingga kini yang menggunakan skema belanja modal.
Proyek tersebut dibiayai oleh bauran pembiayaan APBN dengan fokus pembangunan BTS 4G di wilayah Indonesia timur di mana 55 persen lokasi berada di wilayah Papua.
Pada akhir tahun lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menargetkan keseluruhan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G sebanyak 7.200 tuntas pada semester I 2024.
Pembangunan BTS 4G oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo ini akan berada di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Diketahui, 7.200 BTS ini merupakan angka target keseluruhan, di mana 1.800 dibangun oleh operator seluler. Adapun pemerintah hingga akhir tahun ini telah merampungkan sebanyak 4.990 BTS.
"Tiga bulan mudah-mudahan kita bisa selesaikan yang di daerah kahar, khususnya di Papua," kata Budi.
Budi menegaskan ketersediaan konektivitas internet merupakan hak rakyat agar lebih mudah dalam memperoleh informasi.
Oleh karena itu, ia mengapresasi dukungan semua pihak yang ikut berperan dalam membantu percepatan pembangunan BTS 4G BAKTI Kominfo.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang telah membantu proses percepatan pembangunan BTS BAKTI Kominfo seperti Kejaksaan Agung, BPKP, dan Kementerian Keuangan.
Dicatat Presiden
Presiden Joko Widodo yang kala itu meresmikan menara BTS 4G di Kepulauan Talaud menyatakan akan menagih janji Menkominfo.
“Saya catat Pak Menteri Kominfo tadi janjinya tahun depan semester 1. Jangan siap-siap, lho. Saya catat benar, lho," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu pula kepala negara memerintah Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengawal pembangunan BTS 4G di Papua.
“Agar pembangunan bisa segera dimulai dan didampingi dari sisi keamanannya sehingga semua masalah yang ada bisa kita selesaikan dengan baik," ucap Jokowi.
Jokowi turut menyinggung masalah korupsi yang membuat proyek BTS 4G ini menjadi terkendala dari target yang telah ditetapkan sebelumnya.
FOTO: Plt. Direktur Sumber Daya dan Administrasi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tri Haryanto.