News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Gubernur Lemhannas Sebut Pilkada Papua Rawan Diganggu Kelompok Separatis 

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Pilkada Serentak 2024. Khusus untuk Papua, Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily mengatakan berpotensi mendapat gangguan dari kelompok separatis di Pilkada 2024.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Ace Hasan Syadzily, mengatakan terdapat tiga provinsi yang masuk dalam kategori rawan di Pilkada 2024, yakni Maluku Utara, Lampung, dan Aceh.

Hal ini disampaikan Ace dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Sementara untuk di tingkatkan kota dengan kategori rawan, Ace menyebut bahwa terdapat 1, yakni Jakarta Pusat dan 17 kabupeten.

"Untuk wilayah kategori rawan terdapat 3 provinsi, yaitu Maluku Utara, Lampung, Aceh, 1 kota yaitu Jakarta Pusat dan 17 kabupeten," kata Ace dalam rapat.

Khusus untuk Papua, kata Ace, berpotensi mendapat gangguan dari kelompok separatis di Pilkada 2024.

"Nah beberapa potensi permasalahan dalam Pilkada serentak antara lain gangguan keamanan di Papua yang dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata, memiliki kerawanan yang tinggi," ujarnya.

Baca juga: Rawan Diserang KKB, DPR Minta Personel Polri Diperbanyak di Polda Papua Tengah

Menurutnya, Aceh dan Papua memang masuk dalam kategori rentan konflik di Pilkada serentak 2024 berdasarkan pemetaan dari Bawaslu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Strategis (Bais TNI), dan Polri.

Politikus Partai Golkar ini menegaskan, kondisi tersebut dapat menyebabkan konflik vertikal dan horizontal di masyarakat.

"Kondisi ini dapat melahirkan konflik vertikal maupun horizontal di masyarakat," ujar Ace.

Ace pun mendorong pentingnya melakukan deteksi dini, serta antisipasi dan pencegahan dari penyelenggaraan Pemilu dan semua pemangku kepentingan.

"Agar Pilkada tidak hanya berjalan secara luber dan jurdil, tetapi juga melahirkan pemimpin dan kualitas demokrasi yang semakin meningkat," tegasnya.

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini