“Ke depan kami harapkan ada komite khusus bagi publik untuk bisa melaporkan, ketika ada plaftom yang tidak sesuai dan melakukan pelanggaran bisa langsung diberikan sanksi,” kata Fiki dalam keterangannya, Rabu (7/8/2024).
Direktur Utama Smesco Indonesia Wientor Rah Mada menambahkan, aplikasi Temu mulai masuk di kawasan Asia Tenggara, khususnya di negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.
Menurut Wientor, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, pihaknya menemukan beredarnya tutorial aplikasi Temu.
Pedagang di China yang sudah punya gudang di Indonesia, disebut memberikan secara detail tutorial kepada koleganya di China untuk masuk ke Indonesia melalui berbagai platform di Indonesia.
“Karena jumlahnya cukup banyak, maka harus ada upaya bersama untuk mencegah masuknya barang murah ilegal dari China ke Indonesia," kata Wientor.
"Jika ini (barang impor ilegal) masuk secara masif akan sangat membahayakan UMKM di Indonesia, terutama di kategori produk-produk tertentu,” lanjutnya.
Ia juga menekankan, Temu menjual barang langsung dari pabrik ke konsumen tanpa adanya seller, reseller, dropshiper, maupun afiliator.
Oleh karena itu, tak ada komisi berjenjang, ditambah adanya subsidi yang diberikan platform yang membuat barang di aplikasi ini sangat murah.
“Mereka sudah masuk ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa, bukan tidak mungkin juga masuk ke Indonesia,” ucap Wientor.