TRIBUNNEWS.COM - Google menginvetasikan dana sebesar 2 miliar dolar AS untuk membangun data center baru di Malaysia.
Pembangunan data center Google terbaru ini diklaim akan bisa menambah produk domestik bruto (PDB) Malaysia sebesar 3 miliar dolar AS pada tahun 2030 dan menciptakan 26.500 lapangan kerja baru.
Proses pembangunan data center dan cloud Google tersebut kini sudah dimulai.
Untuk membangun pusat data center ini Google menjalin kerjasama dengan perusahaan teknologi lokal di Malaysia, Dagang NeXchange Berhad untuk penyediaan layanan cloud.
Hari Senin kemarin, 30 September 2024, Google juga mengumumkan komitmennya akan menginvestasikan dana miliaran dolar di Thailand untuk membangun pusat data dan wilayah cloud di sana.
Tujuannya, untuk memenuhi permintaan cloud yang terus meningkat dan mendukung adopsi Kecerdasan Buatan (AI) di Asia Tenggara.
“Investasi kami dirancang untuk memberikan kinerja tinggi dan keandalan, memenuhi permintaan layanan cloud dan AI di seluruh negeri,” kata Presiden dan Chief Investment Officer Google Ruth Porat dalam sebuah acara di Malaysia dikutip Bangkok Post.
Investasi digital telah membantu mendorong perekonomian Malaysia tahun ini, dengan pertumbuhan yang melebihi ekspektasi pasar dalam dua kuartal terakhir dan mata uang ringgit menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terbaik di Asia.
Porat mengatakan usahanya di Malaysia mencakup dukungan untuk inisiatif keberlanjutan baru, seperti peningkatan kualitas air, ditambah keterampilan, dengan 355.000 warga Malaysia telah dilatih sejak tahun 2019 dalam keterampilan digital.
Baca juga: Epic Games Gugat Google dan Samsung Gara-gara Fitur Pemblokiran Otomatis di Ponsel
Langkah Google ini merupakan bagian dari ekspansi yang lebih luas yang dilakukan perusahaan-perusahaan teknologi global ke Asia Tenggara, seiring mereka bersaing untuk mendapatkan kehadiran yang lebih besar di wilayah dengan populasi anak muda yang melek teknologi sebanyak 670 juta jiwa.
Awal tahun ini, Microsoft mengumumkan investasi layanan cloud senilai 0,7 miliar di Indonesia, sementara Amazon berencana berinvestasi $9 miliar di Singapura, $5 miliar di Thailand, dan $6,2 miliar di Malaysia.
Baca juga: Google dan Apple Kalah di Pengadilan Eropa
Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Aziz mengatakan pusat data akan mendukung ambisi negara tersebut untuk menjadi pemimpin regional di sektor teknologi, termasuk AI.
“Secara regional, permintaan terhadap solusi pemrosesan dan penyimpanan data meningkat secara eksponensial dan Malaysia berada pada posisi yang tepat untuk memenuhi permintaan ini,” katanya pada acara tersebut.