JASA Marga menjamin arus lalu lintas disepanjang jalan tol Jakarta-Cikampek pada musim mudik tahun ini akan jauh lebih baik dibandingkan musim mudik tahun lalu. Apalagi dengan dioperasikannya gerbang tol Cikarang Utama yang memiliki sembilan gardu.
Kepala Cabang Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Budi Pramono, mengatakan pemudik berperan besar untuk menciptakan arus mudik tanpa macet. Sebagian besar kemacetan pada arus mudik terjadi karena perilaku para pemudik sendiri.
Pria asal Jember, Jawa Timur, itu mencontohkan pemilihan waktu untuk kembali ke kampung halaman. Pemudik umumnya memilih satu atau dua hari menjelang Idul Fitri. Pemilihan waktu keberangkatan kerap mengakibatkan kemacetan.
Para pemudik lebih suka berangkat setelah sahur atau usai berbuka pada malam hari. Sedangkan jarang sekali yang memilih berangkat pada siang hari. Alhasil, pada waktu yang hampir bersamaan, jutaan pemudik menumpuk di jalan yang sama, sehingga mengakibatkan kemacetan.
Tak hanya itu, setiap tahun para pemudik lebih fanatik menggunakan jalur utara. Tak pelak, kemacetan terjadi di jalur itu. "Padahal jalur tengah dan jalur selatan tidak lebih buruk dibandingkan dengan jalur utara," kata Budi Pramono.
Jalur utara jarak yang ditempuh sekitar 217 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 4 jam 25 menit. Sedangkan pada jalur tengah, jarak yang ditempuh 227 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 4 jam 28 menit. Jalur selatan, jarak tempuh 251 kilometer, dengan waktu tempuh 4 jam 13 menit.
Budi mengungkapkan, pemudik melintasi jalur tengah maupun jalur selatan dengan terpaksa, setelah dilakukan pengalihan arus akibat kemacetan di Simpang Jomin. Alhasil, tanpa persiapan melintasi jalur tersebut pemudik terkadang merasa kebingungan, bahkan ada yang berusaha untuk kembali ke jalur utara. Upaya itu bakal sia-sia karena seluruh jalur telah di tutup petugas.
Ia juga menuturkan, bila saja para pengendara mau untuk berangkat pada siang hari, akan mengurangi kepadatan jalan dan mengurangi kemacetan. Begitu pula jika para pemudik bersedia memanfaatkan jalur tengah dan jalur selatan.
Tahun ini diprediksi kondisi lalu lintas akan lebih baik dibandingkan arus mudik tahun lalu. Alasannya, tahun ini hari raya Idul Fitri jatuh pada hari Selasa. Umumnya para pemudik akan pulang ke kampung halamannya masing-masing pada akhir pekan, yakni Sabtu maupun Minggu, sehingga jarak dengan Idul Fitri masih relatif panjang.
"Kondisi itu bisa memecah kepadatan pemudik, sehingga mengurangi risiko terjadinya kemacetan," tambahnya. Diluar itu, menurut Budi, jalan tol Jakarta-Cikampek mampu untuk menampung beban puncak jumlah kendaraan, dari empat pintu tol utama, yakni Cikarang Utama, Kilometer 66 dan pintu tol Cikopo.
Sistem buka tutup akan dilakukan sejak gerbang tol Cikunir, untuk mengatur kepadatan dari arah Tanjung Priok. Sedangkan untuk mengatur kepadatan di gerbang tol Cikopo, akan diberlakukan sistem buka tutup di gerbang tol Cikarang.
"Dengan kerja sama antara Dinas perhubungan, Polri, dan Jasa Marga, diharapkan arus mudik tahun ini tidak menemui kendala," jelas Budi. (nurmulia rekso)