Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, buka suara soal tekad Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Seperti diketahui, Erick Thohir memang sejak masa kampanye telah menggencarkan untuk membabat habis mafia yang bermain di dunia sepak bola tanah air.
Kendati belum mengetahui secara jelas mengenai ghal tersebut, Thomas Doll menyebut sepak bola Indonesia kini berada di jalan yang tepat.
"Saya belum pernah mendengar sesuatu tentang hal ini, tapi apabila benar begitu, kita berada di jalan yang tepat," kata Doll saat ditemui usai memimpin latihan di Nirwana Park, Depok, Jawa Barat, Senin (20/2/2023).
Pasalnya, menurut juru latih asal Jerman itu sepak bola tidak boleh dinodai oleh kecurangan-kecurangan.
Doll mengatakan, banyak suporter yang berharap banyak pada tim kesayangannya untuk memenangkan pertandingan secara bersih dan tanpa ada campur tangan-tangan kotor.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi di sini sebelumnya, karena saya baru beberapa bulan di sini, jadi mungkin saya bukan orang yang tepat untuk menjawab itu. Tapi, situsi ini sebenarnya tidak perlu terjadi di sepakbola," kata Doll.
Thomas Doll pun tak menampik bahwa mafia-mafia sepakbola juga bisa berkeliaran di negara-negara lain, termasuk di Eropa.
"Jadi saya adalah pesepakbola yang sudah tua, dan saya sudah beberapa tahun di sepak bola, saya tidak pernah memikirkan hal ini, tapi situasi ini bisa terjadi di beberapa negara, termasuk di Eropa," ungkap pelatih berusia 56 tahun itu.
"Tapi yang jelas kami ingin melihat sepak bola yang bersih, dan semua yang benar karena banyak suporter dan anak-anak yang menonton, saya pikir ini jalan yang tepat," lanjutnya.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Erick Thohir mengambil langkah serius untuk membasmi mafia pengaturan skor atau match fixing pada kompetisi sepakbola Indonesia.
Hal itu Erick katakan dalam konferensi pers soal penegakan hukum match fixing bersama dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menpora Zainudin Amali di Media Center SUGBK, Senayan, Jakarta, Minggu (19/2/2023).
“Sudah waktunya kita PSSI memberikan kartu merah kepada Mafia bola. Ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut, sudah jadi benalu dan membuat kita semua malu karena tidak hanya terjadi di liga, tetapi pernah juga terjadi di laga Timnas kita yang notabene bawa nama baik negara,” kata Erick Thohir.
“Pemberantasan match fixing tidak cukup bicara saja, tentu PSSI bersama FIFA menjaga momentum kita bersepakat mengambil keputusan level dunia. Artinya ketika kita menghukum individu yang main di Indonesia itu berlaku di seluruh wilayah hukum FIFA,” terangnya.