TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika tak cukup nyali untuk menempuh wisata minat khusus, jangan khawatir. Anda masih dapat menikmati keindahan bawah permukaan bumi di Gua Cipicung.
Berbeda dengan wisata minat khusus, dalam wisata minat umum ini Anda hanya akan menempuh perjalanan sepanjang 200 meter selama kurang- lebih satu jam saja. Perlengkapan yang digunakan cukup helm, headlamp, dan boots.
Bebatuan di dalamnya pun banyak yang merupakan hasil buatan manusia. Batuan serupa tangga pun dibuat demi memudahkan Anda berpetualang di dalamnya.
Di suatu sudut, tampak beberapa batuan buatan serupa tempat duduk. Ternyata, bertahun-tahun yang lalu, area tersebut digunakan untuk shooting tayangan Si Buta dari Gua Hantu. Tempat duduk tersebut pun, saat itu dibuat demi kebutuhan shooting dan hingga kini masih dapat ditemui utuh.
Tak banyak air, juga tak memuat lumpur, gua ini layaknya museum yang menyajikan keindahan alami bawah tanah. Tidak juga pantas disepelekan, gugusan batuan kapur di dalamnya tak kalah indah dengan yang ditemui di ekspedisi minat khusus.
Selain berbagai stalaktit, stalakmit, dan bebatuan lainnya, berbagai hewan, seperti kelelawar, jangkrik buta, dan laba-laba pun menghuni gua. Tentu Anda harus berhati-hati ketika melangkah agar tak merusak atau membunuh para penghuni tersebut.
Uniknya, dalam wisata minat umum ini Anda akan diajak berjalan jongkok atau cukup merunduk, melewati lorong sempit yang juga dilewati para kelelawar. Sensasi desingan kelelawar yang tengah berkegiatan akan terasa dekat tubuh, terutama telinga Anda.
Terdapat pula sungai alogenik dalam gua ini. Air yang mengalir berasal dari rekahan batuan. Kendati tak direkomendasikan untuk diminum lantaran mengandung kapur, air tersebut tetap aman diminum dalam keadaan darurat.
Perjalanan akan terhenti di sebuah tempat yang memuat genangan air serupa muara sungai. Terdapat aliran air di tempat itu yang disebut air kahuripan.
Menurut mitos yang tercipta, Anda akan awet muda jika mencuci wajah dengan air yang mengalir tersebut. Sayangnya, mitos tak berlaku jika air dibawa keluar gua. Jika disangkutkan dengan logika dan ilmu pengetahuan, mitos tersebut mungkin benar lantaran air tersebut mengandung mineral yang amat tinggi.
Tak perlu ragu untuk mencoba membasuh wajah dengan air kahuripan. Sebab, sejuk dan segarnya air akan begitu nikmat dirasa sesaat setelah air menyapa wajah Anda.
Di samping itu, dahulu, wisata minat umum memiliki spot andalan, yakni lubang jarum yang juga mengandung mitos. Berdasarkan mitos tersebut, seseorang yang kurus tak akan mampu melewati lubang tersebut jika dirinya tak meyakini hal itu. Demikian sebaliknya, kendati bertubuh gemuk, seseorang akan mampu melewati lubang itu jika ia meyakininya.
Sayangnya, bertambahnya lumpur dan adanya proses sedimentasi membuat lubang tersebut perlahan tertutup. Alhasil, mulai tahun 2000, spot andalan tersebut tak lagi dapat dilalui.(rgn)