Jika mengunjungi tokonya yang berada di Paleis op de Meir, Antwerp, kita bisa melihat memorabilia sang chocolatier, selain juga menyaksikan para oompa loompa, asisten yang membantunya membuat cokelat (seperti di film Charlie and the Chocolate Factory) bekerja di dapur. Yang menarik dari area produksi cokelat ini, dapur yang digunakan tersebut dulunya milik Napoleon.
Beberapa bulan lalu, salah satu stasiun televisi Belgia menayangkan kisah perjalanan pemburu cokelat ini ketika mengunjungi Sulawesi dalam acara De Indonesië-special van Vlaanderen Vakantieland (The Indonesia-Special of Flanders Holiday).
Bak Indiana Jones, ia berperahu menyusuri Danau Tempe, mempelajari hingga memborong berbagai produk lokal di pasar tradisional.
Tanaman cokelat di mana-mana. Hampir tiap rumah mempunyai kebun atau setidaknya beberapa pohon cokelat. Biji cokelat bertebaran dijemur di pekarangan rumah. Ia pun sempat mampir mengunjungi pabrik pengolahan cokelat dan mendemonstrasikan kemampuannya membuat cokelat di sebuah warung milik warga setempat.
Sudah pasti Dominique kembali ke Belgia membawa produk unggulan cokelat dan rempah-rempah dari Tanah Air. Kita tunggu saja, mungkin sebentar lagi akan ada cokelat rasa rica-rica.
(Astrid Asmarajaya, penulis yang menetap di Antwerp, Belgia)