TRIBUNNEWS.COM -Jika tertarik membeli tas buatan Bogor, mungkin Tas Yanri di Jalan Rambutan bisa menjadi pilihan. Toko ini dirintis sejak 1994 dan menjadi cikal-bakal sentra tas untuk kawasan Jalan Raya Tajur.
Di Jalan Rambutan yang menuju Bendung Ciliwung Katulampa juga ramai deretan toko tas. Antara lain, Stasiun Tas, Tas Yanri, Khanza Ladies Bag, Kemang Tas, SKI Tas Tajur, Mitra Jaya, Putra Bogor, Raniya, dan Ratu Collection.
Iskandar Zulkarnaen (48), pemilik Tas Yanri, mengatakan, sekitar 100 pekerja binaannya membuat 5.000 dompet dan 5.000 tas per bulan. Produk dijual dalam kisaran harga Rp 65.000-Rp 120.000, terjangkau bagi pemburu tas murah.
Selain menghiasi gerai sederhana di Jalan Rambutan, produk Tas Yanri juga mengisi pelbagai butik dan gerai di pusat belanja di Depok, Tangerang, Bekasi, dan Jakarta. Walaupun berganti merek, mungkin saja tas itu adalah produk Tas Yanri. "Ada penanda yang cuma kami saja yang tahu sehingga bisa dipastikan suatu tas adalah produk kami atau bukan," kata Iskandar, mantan buruh pabrik garmen.
Nah, pada dinding gerai Tas Yanri terpajang empat bingkai yang terdiri atas 2 bingkai sertifikat dan penghargaan dan 2 bingkai foto kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2011.
Mungkin itu sepotong kenangan membahagiakan bagi Tas Yanri untuk diperlihatkan kepada konsumen yang datang dan tertarik berbelanja tas.
Jadi, jika sedang main ke Bogor dan kebetulan adalah penggila tas, mungkin bisa mampir ke Jalan Raya Tajur atau Jalan Rambutan. Sejenak mampir berbelanja tas mengurangi isi dompet demi menambah semarak koleksi tas di rumah.
(Ambrosius Harto)