Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Surya, Wiwit Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Mau ngadem dari panasnya suhu udara kota Surabaya? Hotel Singgasana, jawabannya. Mengapa?
Ya, sebuah tempat penginapan yang sejuk asri dengan pepohonan yang rindang ternyata masih dapat ditemukan di Kota Surabaya yang padat penduduk.
Bagi sebagian orang tempat menginap seperti ini cocok sebagai tempat untuk beristirahat bersama keluarga atau untuk kegiatan rapat kantor.
Menikmati hijaunya pepohonan yang rindang ini memang sulit ditemukan di Kota Surabaya.
Suasana lobi Hotel Singgasana di Surabaya (Surya/ Wiwit Purwanto)
Tapi tidak dengan Singgasana Hotel, dengan area yang lebih banyak lahan hijau Singgasana Hotel memiliki suasana yang tidak
ditemukan di tempat lainnya.
Begitu banyaknya pepohonan Singgasana Hotel dengan estándar bintang empat yang terletak di Jalan Gunungsari ini memiliki area seluas 7 ha, dengan rincian 5,2 ha yang diperuntukkan lahan hijau dan 1,8 ha untuk bangunan.
Lokasi Singgasana Hotel yang lebih pantas disebut resort ini sangat strategis, karena tidak jauh dari lokasi ada akses jalan tol yang
menghubungkan ke kota kota sekitar Surabaya yakni Gresik, Sidoarjo dan Malang juga akses menuju kawasan industri seperti Paiton, Probolinggo, Pasuruan dan insdustri di Gresik. “Menuju pusat kota 10 menit dan ke Bandara International Juanda hanya 20 menit,” kata W Virtaloka PR manager Singgasana Hotel.
Menurutnya, Singgasana memang mengusung konsep hotel resort. Karenanya, tak heran bila suasana di area Singgasana cukup asri.
Saat membuka jendela kamar hamparan rumput hijau dan pepohonan akan menyapa setiap tamu yang menginap di tempat ini.
Rindang Pohon Besar-besar
Saat keluar kamar suasana alam di tengah kota Surabaya akan terasa, pohon yang besar besar seperti pohon trembesi, dan lokasi hotel yang sedikit masuk dari keramaian lalulintas di jalan raya membuat suasana hotel seperti berada di luar kota.
Sejalan dengan suasana rindang di kawasan hotel, ekosistem di area Singgasana juga terpelihara dengan baik dapat dilihat dari aneka satwa seperti burung-burung yang beterbangan dari satu ranting pohon ke ranting pohon lainnya seakan menyatu dengan alam.