Sementara, curug kelima, enam dan tujuh, belum memiliki nama. Masing-masing memiliki ketinggian antara 1,5-2 meteran.
Saat ini, masih dalam proses penggarapan kelompok sadar wisata desa setempat dan Pemkab Banyumas.
Menurut Ketua RW 5 Petahunan, Siyo Sujono (48), Curug Nangga booming karena pembahasan di media sosial.
Para pengunjung yang telah menyaksikan keindahannya, mengunggah foto-foto di media sosial sehingga banyak warga yang penasaran ingin menyaksikan.
Pengunjung selfie di lokasi air terjun Curug Nangga, Banyumas. (Tribun Jateng/Abdul Arif)
Meski belum diresmikan, curug ini sudah ramai dikunjugi warga. Tak sedikit yang berasal dari luar daerah. Maret 2015 lalu, pemeritah desa belum memungut retribusi.
Legenda Curug Nangka
Menurut Siyo, nama Curug Nangga berarti air terjun yang memiliki undakan mirip tangga.
Dari cerita turun temurun warga setempat, di kawasan curug inilah cikal bakal pemukiman setempat ada.
Konon, ada seorang bernama Kaki Prayanangga yang pertama menginjakkan kaki dan hidup di sekitar Curug Nangga.
"Itu leluhur kami yang pertama. Dia bertapa di Curug Nangga. Saat bertapa dan belum sampai titik akhir, dia kejatuhan batu mengenai kepalanya," kata dia.
Sebelum meninggal, Kaki Prayanangga sempat menitip pesan kepada orang terdekat agar memberi nama Curug Nangga.
"Sungai ini disebut Kali Arus karena darah leluhur mengalir di sini," ujar Siyo.
Menuju lokasi
Untuk menuju Curug Nangga, hanya bisa dilalui lewat jalur darat.