Laporan wartawan Tribun Medan/Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Bagaimana rasa kuliner Medan di era kolonial yang dimasak di atas tungku zaman berusia lebih dari setengah abad? Penasaran?
Jika berkunjung ke Kota Medan, singgahlah ke restoran Tip Top di kawasan Kesawan, Jalan Ahmad Yani, Medan.
Restoran ini konsisten pada dekorasi tempat konsep lawas dan proses pemasakan menu makanan juga, yaitu dengan menggunakan tungku kayu bakar sejak tahun 1930-an.
Restoran Tip Tpop selalu ramai dikunjungi pengunjung setiap harinya. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Zaman semakin modern, tapi restauran ini masih memasak makanan dengan tungku kayu bakar peninggalan zaman penjajahan Belanda.
Tidak sembarang, yang dibuat adalah es krim dengan cita rasa tempo dulu menggunakan resep nenek moyang.
Dari tekstur, es krim di restoran Tip-top terlihat sama dengan es krim kebanyakan.
Soal & Kunci Jawaban Buku Latihan Matematika Kelas 5 SD Halaman 41 Kurikulum Merdeka : Latihan Bab 3
15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD BAB 4 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Meliuk dan Menerjang
Tapi tidak rasanya. Karena, begitu sentuhan es sampai di lidah, baru bisa dibedakan apa yang membuatnya berbeda.
Es krim di restoran Tip-top terasa lebih bersalju dan padat.
Ia tidak mudah cair walaupun didiamkan cukup lama. Rasa manisnya pas dan tidak membuat rasa haus.
Didrikus Kelana, Manager Tip-top, menuturkan pihaknya menawarkan menu makanan tradisional, western atau bahkan kue dan es krim yang masih dimasak melalui tungku.
"Tip Top masih mempertahankan tungku yang terbuat dari batu api berbahan bakar kayu sejak tahun 1934," jelas Didrikus, Manager Tip Top.
Es krim Tip-top merupakan es krim legendaris yang mempertahankan resep asli sejak 1936. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Ia menuturkan tungku yang digunakan kayu bakar berkualitas baik, sehingga dapat menghasilkan kue dengan aroma yang harum dan cita rasa yang enak.