”Kalau bersih orang beribadah kan nyaman dan khusuk,” kata Ko Sing.
Klenteng ini terletak persis di tepi sungai Pucang, yang alirannya bermuara hingga ke laut.
Menurut Ko Sing, ada kaitan lokasi klenteng dengan aliran sungai.
Zaman dulu banyak pedagang dari China yang keluar masuk ke Sidoarjo melalui jalur sungai ini.
“Mereka pedagang-pedagang China yang berdagang ke Sidoarjo ini melalui sungai di depan klenteng, mereka juga berkumpul dan sebagian tinggal di sekitar sini, hingga mendirikan tempat peribadatan disini,” paparnya.
Tak heran bila saat ini kawsan Jalan Hang Tuah dan Jalan Gajahmada yang berada tidak jauh dari lokasi klenteng ini banyak dihuni warga keturunan.
Bisa jadi memang mereka adalah para pendatang dari China yang sudah turun temurun dan menetap di kawasan ini.
Klenteng ini buka sejak pagi pukul 06.00 hingga pukul 20.00.
Banyak kegiatan di klenteng ini misalnya saat sembayang bulan atau tong ciu pia, termasuk ulang tahun Mak Co, salah satu dewa yang menjadi tokoh penting khususnya di klenteng Tjong Hok Kiong.