Laporan Reporter Tribun Jogja/Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Jika Anda berkunjung ke Yogyakarta dan ingin menginap di hotel yang benar-benar bernuansa Jawa dan "Njawani", mungkin Hotel Ruba GRHA bisa salah satu referensinya.
Oleh pengelolannya, hotel yan terletak di Jalan Mangkuyudan no 1 Yogyakarta tersebut memang dikonsep njawani.
Saat Anda hendak memasuki area resepsionis hotel, akan disambut dua patung prajurit keraton Yogyakarta.
Di dalam area lobi Anda akan mendengar alunan gamelan Jawa.
Tidak hanya itu hampir semua bangunan hotel menerapkan warna hijau dan kuning, warna yang selama ini dikenal kerap digunakan di lingkungan keraton Yogyakarta.
Masuk ke dalam kamar hotel Anda juga akan menemukan sentuhan Jawa dari penggunaan bed cover yang menggunakan motif batik.
General Manager hotel Ruba Grha, Deddy Pranowo Eryono menyatakan selain mengahadirkan suasana Jawa, pihaknya juga menekankan suasana kekeluargaan di lingkungan hotel yang dikelolanya.
"Sudah menjadi SOP kami agar karyawan untuk ramah. Kami berusaha menjalin komunikasi dengan para tamu layaknya keluarga sendiri," ujar Deddy.
Hotel Grha Yogyakarta, Jalan Mangkuyudan no 1 Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Hotel yang mulai beroperasi pada 30 Oktober 1997 tersebut mempunyai sejarah yang cukup panjang.
Sebelum menjadi usaha hotel, bangunannya terlebih dahulu sebagai tempat usaha batik pada tahun 1960-1980 dengan merk Edi-Peni sekaligus tempat latihan tari paguyuban tari Candra Ayu.
Setelah itu beralih di peternakan pada tahun 1980-1997 sekaligus sebagai kantor RETEEFED Poultry shop.
Nama Hotel Ruba Grha merupakan inisiatif dari sang perintisnya, almarhum Ruyono Sumowidigdo.